BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kontrasepsi oral, atau pil KB, telah digunakan oleh lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia, dan dianggap oleh banyak orang sebagai paling maju medis sosial signifikan dari abad kedua puluh. Pil KB adalah tablet diminum setiap hari oleh seorang wanita untuk mencegah kehamilan. Pil KB melakukan hal ini dengan menghambat perkembangan telur dalam ovarium wanita selama siklus bulanan menstruasi Selama siklus menstruasi wanita, tingkat estrogen yang rendah biasanya memicu kelenjar pituitari untuk mengirimkan suatu hormon yang memulai pengembangan telur. Pil KB rilis cukup estrogen sintetis untuk menjaga hormon yang dari yang dilepaskan selama siklus bulanan. Pil KB juga mengandung hormon progestin kedua, sintetis,
yang meningkatkan ketebalan lendir serviks dan pengembangan menghambat dari lapisan rahim untuk lebih mencegah kehamilan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pil KB adalah 99% efektif dalam mencegah kehamilan. Hasil studi tentang keamanan pengendalian kelahiran bervariasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaannya meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, sementara yang lain menunjukkan bahwa risiko akan minimal. Ada juga mengklaim bahwa pil KB meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Meskipun popularitasnya, segera setelah pil KB diperkenalkan, masyarakat mulai meningkatkan kekhawatiran tentang efek samping dan keselamatan. Pada awal tahun 1961, laporan mulai beredar bahwa pil KB meningkatkan risiko seorang wanita menderita stroke atau serangan jantung dengan menyebabkan pembekuan darah. Pada tahun 1965, federal Food and Drug Administration (FDA) memberikan seorang ilmuwan di Johns Hopkins School of Kebersihan dan Kesehatan Masyarakat untuk mempelajari efek samping dari pil KB. Badan ini juga membentuk Komite Penasehat Obstetri dan Ginekologi untuk mempelajari hubungan antara kontrasepsi oral dan pembekuan darah, serta apakah pil KB meningkatkan risiko payudara, leher rahim, atau kanker endometrium. Komite, komite penasihat pertama yang pernah didirikan oleh FDA, melaporkan pada tahun 1966 itu tidak menemukan bukti untuk menjadikan pil KB yang tidak aman untuk digunakan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja pil progesterone
2. Apa indiksai dan kontraindikasi dari pil progesterone?
3. Apa manfaat dan dan kekurangan pil progesterone?
4. Apa efek samping dan penanganannya penggunaan pil progesterone?
C. Tujuan
Agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya tentang Kontrasepsi Metode Pil Progesteron dan dapat mengambil manfaat serta meningkatkan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFIL
· Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
· Sangat efektif pada masa laktasi
· Dosis rendah
· Tidak menurunkan produksi ASI
· Tidak memberikan efek samping estrogen
· Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan tida teratur
· Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
B. JENIS MINIPIL
· Kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron.
· Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg desogestrel
C. CARA KERJA MINIPIL
· Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
· Endometrium mengalami transformasi sehingga implantasi lebih sulit
· Mengentalkan lender serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
· Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
D. EFEKTIFTAS
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlambat satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah atau diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat0obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
1. Jangan sampai ada tablet yang lupa
2. Tablet digunkan pada jam yang sama(malam hari)
3. Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
E. KEUNTUNGAN
a. KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Kesuburan cepat kembali
5. Nyaman dan mudah digunakan
6. Sedikit efek samping
7. Dapat dihentikan setiap saat
8. Tidak mengandung estrogen
b. KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI
· Mengurangi nyeri haid
· Mengurangi jumlah darah haid
· Menurunkan tingkat anemia
· Mencegah kanker endometrium
· Melindungi dari penyakit radang panggul
· Tidak meningkatkan pembekuan darah
· Dapat diberikan pada penderita endometriosis
· Kurang menyebabkan penigkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
· Dapat mengurangi keluhan premenstruasi sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
· Sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat sehingga relative aman diberikan pada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami kompliasi.
F. KETERBATASAN
· Hamper 30-60 % mengalami gangguan haid (pendarahan sela, spotting, amenorea)
· Peningkatan atau penurunan berat badan
· Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
· Bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
· Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
· Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
· Efektiitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau obat epilepsy
· Tidak melindungi diri dari infeksi menulr seksual dan HIV/AIDS
· Hirsutisme (tumbuh rambut atau bulu berlebihan di daerah muka) tetapi sangat jarang terjadi.
G. YANG BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
3. Menginginkan satu meode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
5. Pasca keguguran
6. Perokok segala usia
7. Mempunyai tekanan darah tinggi atau dengan masalah pembekuan darah
8. Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen
H. YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL
1. Hamil atau diduga hamil
2. Mengalami perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya ganguan haid
4. Menggunakan obat tuberkolosi (ripamfisin) atau obat epilesi (fenitoin dan berdigurat)
5. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6. Sering lupa menggunakan pil
7. Miomuterus. Progestin memicu pertumbuhan miomuterus
8. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.
I. WAKTU MULAI MENGGUNAKAN MINIPIL
· Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan dangan kontrasepsi lain
· Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
· Bila klien tidak haid (amenorea), minpil dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakin tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
· Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
· Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dank lien telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
· Minipil dapat dberikan segera pascakeguguran
· Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil, minipil dapat segera diberikan , bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya hari haid berikutnya.
· Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadual suntikan yang berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan meode kontrasepsi yang lain.
· Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
· Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termsuk AKDR yang mengandung hormone), minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.
J. KEADAAN YANG MEMERLUKAN PERHATIAN KHUSUS
KEADAAN | ANJURAN |
Stroke Penyakit jantung koroner/infark Kanker payudara | Sebaiknya jangan menggunakan minipil Jangan diberikan minipil. Progestin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah Tidak boleh diberi minipil |
K. INSTRUKSI KEPADA KLIEN
· Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
· Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
· Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
· Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 24 jam
· Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera kien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
· Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
· Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji kehamilan.
L. INFORMASI LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN
· Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang sering ditemukan selama menggunanakan minipil, terutma pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan pola haid tersebut umumnya bersifat sementaradan tidak sampai mengganggu kesehatan.
· Kadang-kadang akan timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
· Obat-obat tertentu seperti obat untuk tuberculosis (rifampisin) dan beberapa obat epilepsi dapat mengurangi efektifitas minipil. Minipil tidak dapat mencegah terjadinya infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki resiko, kondom perlu digunakan.
M. PERINGATAN UNTUK MENGGUNAKAN MINIPIL
· Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu dipikirkan kemungkinan terjadi kehamilan.
· Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat, maka yang pertama kali dipikirkan adalah kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
· Problem mata (kehilangan penglihatan atau kabur) nyeri kepala hebat maka perlu dipikirkan kemungkinkan terjadi hipertensi atau problem vascular.
N. EFEK SAMPING DAN PENANGANANNYA
Efek samping | Penanganan |
· amenorea · perdarahan tidak teratur | · Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila amenora berlanjut atau jhal tersebut membuat klien khawatir,rujuk ke klinik. Bila hamil. Hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk, jangan diberikan obat-obat hormonal untu menimbulkan haid,. Ataupun diberikan tidak aka nada gunanya · Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/ tidak hamil, atau tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja klien tidak dapat menerima ejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain. |
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada penggunaan minipil jangan sampai terlambat satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah atau diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat0obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
1. Jangan sampai ada tablet yang lupa
2. Tablet digunkan pada jam yang sama(malam hari)
3. Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
DAFTAR PUSTAKA
- Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapan : Jakarta.
- Hasil Penelusuran Gambar Google untuk http___ictjogja.net_kesehatan_B1_8_condom1.jpg.mht
Tidak ada komentar:
Posting Komentar