Ketika perawat memberikan asuhan keperawatan bahwasanya seorang perawat harus meyakini keadaan pasien bahwa pasien adalah manusia yang utuh dan unik yang tepdiri dari aspek bio psiko sosial kultural spiritual.
Tetapi pada umumnya asuhan yang diberikan lebih diutamakan pada aspek biologis saja, karena aspek lain dianggap kurang penting. Padahal sebenarnya semua aspek yang ada sangat menentukan status kesehatan pasien.
Untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik, perawat harus mampu mengidentifikasi masalah dan pespon pasien.
Dalam melaksanakan upaya pelayanan seorang perawat sudah sewajarnya mempunyai sikap dan tindakan yang menunjang kesembuhan pasien dan dapat menggunakan dirinya secara terapeutik dalam menjalin hubungan interpersonal dengan pasien.
Hubungan perawat dan pasien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman untuk memperbaiki emosi pasien. Perawat memakai dirinya sendiri dan tekhnik pendekatan khusus dalam bekerja dengan pasien untuk memberi pengertian dan mengubah perilaku pasien.
Untuk dapat menggunakan dirinya secara terapeutik, perawat perlu mengenal dirinya, perasaan, pikiran dan nilai agar asuhan yang diberikan berkualitas. Perawat juga perlu memahami beberapa hal penting, yaitu :
TRUST
Trust adalah rasa percaya bahwa seseorang akan menaruh respek terhadap kebutuhan orang lain dan berharap akan berbuat sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan dan diamalkan.
Perawat memberikan kesempatan pada pasien untuk belajar mempercayai orang lain dan mengalami kehangatan dan keamanan dalam bentuk hubungan dengan orang lain. Beberapa paktor yang meningkatkan rasa percaya :
1. Harus ada kesesuain antara ucapan dan perbuatan yang ditunjukkan perawat.
2. Perawat harus memiliki keterampilan yang memadai.
3. Adanya kesesuaian antara verbal dan non verbal (komunikasi) sehingga memudahkan mengembangkan rasa percaya dari pasien.
EMPATI
Empati adalah kemampuan untuk mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau perasaan orang lain. Empati diartikan juga sebagai kemampuan menyelami ke dalam hidup orang lain. Tetapi perawat harus menyadari adanya keterpisahan dirinya dan menjamin tumbuhnya rasa aman dari pasien. Empati sebaiknya diekspresikan secara terbuka oleh perawat kepada pasien dengan komunikasi sesuai tingkatan pengertian pasien.
PENERIMAAN
Penerimaan dalam hal ini lebih dari sekedar setuju terhadap sesuatu yang terjadi pada diri pasien dan merupakan bentuk kegiatan yang integral dari hubungan perawat dan pasien serta memerlukan adanya kesadaran diri dari perawat, sehingga dapat mengenal reaksi-reaksi yang ditunjukkan dari pasien dari hubungan perawat dan pasien karena sering kali dijumpai perawat memiliki egosentris sehingga merasa pendapatnya saja yang benar.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam proses penerimaan :
1. Mengenal dan memiliki keputusan, menerima pasien sebagaimana adanya yang membutuhkan pertolongan. Diperlukan adanya kesabaran, toleransi dan murah hati.
2. Menerima keputusan-keputusan yang telah dilakukan dan menguji keputusan tersebut apakah sesuai atau tidak. Perawat harus mengenal keputusan yang diambil berdasarkan pendapat, nilai atau kepercayaan dirinya dan jangan mengharapkan pasien untuk merobah orientasi nilainya dan harus sama dengan perawat.
MENJAGA KERAHASIAAN
Sesuai dengan etika perawatan, pasien berhak dijaga kerahasiaannya mengenai segala sesuatu tentang dirinya. Perawat harus mampu menjaga informasi tentang pasien, tidak memdiskusikannya di luar rumah sakit dan hanya didiskusikan di tempat yang sesuai.
TANGGUNG JAWAB
Perawatan profesional mempunyai tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap asuhan yang diberikan pada pasien. Pada saat tertentu keadaan pasien mengalami keterbatasan, sehingga secara fisik tidak mampu bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dirinya. Perawat memberikan bantuan kepada pasien dalam memenuhi kebutuhannya. Namun bukan berarti membiarkan pasien tergantung pada orang lain. Perawat bertanggung jawab dalam membimbing kemandirian pasien.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar