Jumat, 25 Januari 2013

GAWAT JANIN


GAWAT JANIN
Definisi
Yang di maksut gawat janin ialah keadaan hiposeksia janin
Filosofi
Kematian parinatal terbanyak disebabkan oleh afeksia Hal ini ditemukan baik dilapapangan maupun dirumah sakit rujukan di indonisia diamerika di perkirakan 12.000 bayi meninggal atau menderita kelainan akibat afeksia parenatal retal dasi mental dan kelumpuhan syaraf sebanyak 20 – 40 % merukan akibat dari kejadian intra partum
Belum di pastikan bahwa ada kemungkinan perbaikan setruktur otak bahkan lesi otak yang terjadi berakibat kelainan yang menetap penyakit pada ibu misalnya hipertensi perdarahan anterpatum merupakan bahanya yang menimbulkan hipopoksia pada janin tingkat bahaya kematian janin menjadi meningkat bial faktor – faktor lain juga berinteraksi misalnya peritas lebih dari kelainan letak pertubuhan janin terlambat dan sebagainya
Adanya cara untuk mengetahui hipopoksia pada gawat janin akan sangat berguna untuk menyelamatkan janin kini dengan pengawasan denyut jantung secara elek tronik dan pemeriksaan darah janin tingkat hipoksia dapat diketahui lebih dini beberapa cara lain yang dapat dilakukan dalam masa anternal misalnya pemeriksaan HPL pemeriksaan ektrial amnioskopi
Kejadian yang menimbulkan gawat janin
Posisi tidur ibu
Posisi terlentang dapat menimbulkan tekanan pada aurta vena kava sehingga timbul hipotensi oksigenesasi dapat diperbaiki dengan perubahan posisi tidur menjadi miring kekiri atau semilateral
Infus oksitosin
Bila kontraksi uterus menjadi hipor tonik atau sangat kerap maka relaksasi uterus terganggu yang berati penyaluran arus darah uterus mengalami kelainan hal ini disebut sebagai hipersistimulasi
Anastesi epidural
Blokade sistim simpatik dapat berakibat penurunan arus darah vena curah jantung dan penyaluran darah uterus obat anas tesi epidural dapart menimbulkan kelainan pada denyut jantung janin yaitu penurunan parefaliabilitras bahkan dapat terjadi deselerasi lambat
Pemantauan denyut jantung janin
1.      Denyut jantung janin anter normal berkisar antara 120 – 160 per menit dan variabel meningkat karena pengaruh maturitas sistim saraf atonom
2.      taki kardika mungkin bukan akibat hiposia ringan saja tapi bila tampa diselarasi pada umumnya berhubungan dengan peningkatan dengan suhu ibu
3.      Bentuk atau pola siosidikal yang jarang di jumpai dilaporkan sebagai ada hunganya dengan hipoksia berat terutama di jumpai pada janin dengan isoimuniasasi rhesusa
4.      Desewlerasi dini yaitu bardikar dia y7ang terjadi segera pada saat kontraksi tidak disebabkan oleh hipoksia dan tidak berhubungan dengan hasil yang buruk
5.      Deselerasi lambat ialah bardika simatrik yang timbul dari 20 detik setelah terjadinya kontraksi uterus dan di hubungkan dengan insusiensi plasenta
6.      Deserarasi vertibal ialah deselarasi yang tidak seirama dengan kontraksi uterus
7.      Pola denyiut jantung janin yang normal merupakan ramalan yang sangat baik untuk mendapatkan bayi yang sehat sebaiknya deselarasi fariabel dan lambat meningkatkan kemungkinannbayi lahir dengan niali abgar yang rendah dan bayi tersebut mungkin mendapatkan kelainan reologik
Tindakan definisi
1.      Tindakan definitif pada gawat janin dapat dilakukan secara pervagina atau SC tergantung pada syraf pada saat itu
2.      Kecepatan dan ketepatan tindakan merupakan pengembangan sistim yang meliputi organisasai menejemen kemampuan medik dan sarana
3.      Setiap kamar bersalin yang lengkap harus memiliki instrumen bedah inkubator mejaresusitasi dan laboratorium
4.      bayi yang defesif harus di bantu pernafasanya dengan cara pemompaan inspirasi dengan tekanan 25 – 30 air selama 15 detik yaitu 4 – 5 nafas yang pertama
5.      pertayaan mengenai berapa tingkat hipoksia yang dapat dianggap aman agar dapat tidak mengfakibatkan kerusakanneorologik yang irefersibel pada manusia belum dipastikan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...