Selasa, 15 Januari 2013

TEORI SUNTIKAN INTRAMUSKULER


SUNTIKAN INTRAMUSKULER



  1. Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan kedalam jaringan otot , dilakukan pada otot pangkal lengan , otot paha bagian luar ( sepertiga tengah paha sebelah luar ) , atau pada otot bokong ( sepertiga bagian dari spina illicia anterior superior atau s.i.a.s. )

  1. Tujuan Pemberian Injeksi Intramuskuler
Sebagai tindakan pengobatan bagi pasien
  1. Indikasi
1.      Obat obat yang di berikan harus berdasarkan program pengobatan .
2.      Sebelum menyiapkan obat suntikan . Bacalah dengan teliti petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan medik atau status pasien . Yaitu nama obat , dosis , waktu , dan cara pemberiannya .
3.      Pada waktu menyiapkan obat ,bacalah dengan teliti label atau etiket obat dari tiap – tiap obat . Obat – obat yang kurang jelas etiketnya tidak boleh diberikan kepada pasien .
4.      Perhatikan teknik septic dan aseptic .
5.      Spuit dan jarum suntik tidak boleh dipergunakan untuk menyuntik pasien lain sebelum disterilkan .
6.      Spuit yang retak atau bocor , dan jarum suntik yang sudah tumpul atau berkarat atau ujungnya bengkok , tidak bolah dipaki lagi .
7.      Memotong ampul dengan gergaji ampul harus dilakukan secara hati – hati , agar tidak melukai tangan dan pecahnya tidak melukai tangan dan pecahnnya tidak masuk kedalam otot .
8.      Pasien yang telah mendapat suntikan harus   diawasi untuk beberaapa waktu , sebab ada kemungkinan timbul reaksi allergi dan lain – lain .
9.      Bagi pasien yang berpenyakit menular malalui peredaran darah ( misalnya pasien hepatitis ) harus digunakan jarum dan spuit khusus .
10.  Setiap selesai penyuntikan peralatan harus dimasukkan ke dalam larutan desinfektan , lalu disterilakan dan disimpan di dalam tempat khusus .

  1. Kontra Indikasi

1.      Tempat dan penyuntikan harus tepat dan benar.
2.      Perhatikan tekhnik septik dan aseptik.
3.      Jenis dan dosis obat yang akan diberikan harus tepat dan benar demikian juga cara melarutkan mencampur obat.
4.      Setelah obat masuk semua jarum dicabut dengan cepat.

  1. Persiapan
1.   Alat
a.       Spuit 3 cc atau 5 cc
b.      Bak instrument
c.       Kom
d.      Perlak dan pengalasnya
e.       Bengkok
f.        Wastafel
g.       Handuk lap tangan
h.       Kapas alcohol
i.         Obat injeksi dalam vial atau ampul
j.        Daftar pemberian obat
k.      Waskom berisi larutan chlorine 0,5 %

2.   Pasien
a.       Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan jika keadaan memungkinkan.
b.      Pakain pasien yang akan di injeksi harus dibuka.

  1. Prosedur Tindakan

1.      Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2.      Menyiapkan alat secara ergonomic
3.      Pasang sampiran atau penutup tirai
4.      Atur posisi pasien senyaman mungkin
5.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkannya dengan handuk
6.      Pakai sarung tangan
7.      Bebaskan yang akan di suntik dari pakaian
8.      Pasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
9.      Hapushamakan daerah yang akan disuntuk dengan kapas alcohol 70%
10.  Menegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telujuk tangan non dominant
11.  Tusukkan jarum kedalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90%
12.  Mengaspirasi
13.  Memasukkan obat secara perlahan – lahan
14.  Tarik jarum keluar setelah obet masuk
15.  Rapikan klien dan bereskan alat
16.  Lepas sarung tangan
17.  Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya dengan handuk
18.  Melakukab dokumentasi
  1. Evaluasi

1.   Alat
Alat Dalam persiapan alat suntikan subcutan antara teori dan praktek di lapangan masih ada beberapa hal yang belum sesuai dengan eori yang ada . Dalam praktek di lapangan dalam melakukan tindakan meyuntik dengan subcutan harus menggunakan sarung tanagan sebagai perlindungan diri kita dan juga dalam teori menggunakan perlak dan pengalasnya , namun dalam praktek di lapangan itu tidak di gunakan .

2.   Pasien
Pasien diberikan suntikan intra muskuler agar dapat memprcepat reaksi obat  masuk ke sistem sirkulasi darah pasien .Dan sebagai tindakan pengobatan bagi pasien tersebut .

  1. Daftar Pustaka

DEPKES RI .1985 . Keterampilan dasar praktek klinik kebidanan .t.k.:t.p
Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta : Fitramaya .
                                                                                





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...