Jumat, 25 Januari 2013

KEPUTIHAN


KEPUTIHAN (LEUKOREA)


A.    Definisi
Leukorea (white discharge, flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah.

B.     Etiologi
Leukorea merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita ginekologik, adanya gejala ini diketahui penderita karena mengotori celananya. Dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyebab keputihan yaitu:
·         Infeksi gonore, misalnya menghasilkan banyak cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
·         Parasit trichomonas vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu
·         Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.

C.    Patofisiologi
Banyak hal sebenarnya yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis. Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril, berbagai macam kuman ada disitu. Flora normal didalam vagina membantu menjaga keasaman PH vagina, pada keadaan yang optimal. PH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptic untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah, maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan yang berbau, gatal dan menimbulkan ketidaknyamanan.

D.    Tanda dan Gejala
·         Keluarnya cairan berwarna putih, kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini  merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
·         Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dalam dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin luar.
·         Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormone yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
·         Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan, sesaat sebelum masa pubertas. Biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

E.     Penatalaksanaan
Keputihan dapat diatasi dengan berbagai cara tergantung pada penyebabnya.
Cara mencegah keputihan:
·         Menjaga kebersihan daerah vagina
·         Membilas vagina dengan cara yang benar
·         Jangan suka tukar menukar celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya.
·         Jangan menggunakan handuk bersamaan (suka tukar menukar handuk)
·         Lebih berhati-hati dalam menggunakan sarana toilet umum
Yang perlu diperhatikan
·         Cara membilas vagina yang benar, setelah habis buang air besar atau sehabis buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan kebelakang kea rah anus
·         Keputihan fisiologis (normal) cirri-cirinya lendirnya seperti lender bening, tidak gatal dan tidak berbau.
·         Keputihan patologis (karena penyakit), cirri-cirinya warna lendirnya tidak bening lagi tetapi putih seperti kepala susu, bias kuning kehijauan atau kecoklatan, bahkan bias kemerahan karena adanya darah. Biasanya disertai rasa gatal dan ada bau yang menyertai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...