Jumat, 25 Januari 2013

PLASENTA MANUAL


PLASENTA MANUAL

Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarjannya dari cavum uteri secara manual.
Plasenta manual dilaksanakan stelah dilaksanakan manajemen aktif kala III, dimana setelah 30 menit terlampaui dan telah diberikan oksitosin 10 unit untuk kedua kalinya plasenta tidak lahir, dengn catatan ada tanda – tanda perdarahan.
Karena jika tidak ada tanda – tanda perdarahan, jangan mencoba untuk melepaskan plasenta dengan cara lain, dan segera lakukan rujukan.
Langkah – langkah manual plasenta adalah sebagai berikut :
1.             Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Menyususn alat dan bahan secara berurutan sesuai dengan penggunaan (lternati), dan memeriksa kelengkapan serta meletakkan pada tempat yang mudah dijangkau.
2.             Memberikan penjelasan pada ibu akan tindakan yang akan dilakukan. Dan mengatur posisi pasien dengan posisi litotomi. Memperhatikan privacy dan kenyamanan ibu.
3.             Memberikan sedative (valium / diazepam IV) 10 mg.
4.             Mencuci tangan hingga siku, dengan air mengalir, dan sbun, kemudian keringkan.
5.             Memakai sarung tangan pada kedua tangan dan mengenakan sarung tangan panjang sampai siku pada tangan kanan.
6.             Membersihkan daerah perineum dan vulva dengan kapas aseptic dan antiseptic, dan melakukan kateterisasi bila perlu.
7.             Menegangkan tali pusat dengan menggunakan klem, tegangkan secara perlahan, sejajar lantai.
8.             Memasukkan tangan kanan ke dalam vagina secara obstetric dengan menyatukan jari tangan ketika masuk ke dalam vagina, sementara tangan kiri memegang tali pusat, tangan kanan mneyusur tali pusat hingga lokasi plasenta berada.
9.             Melepaskan pegangan tali pusat, dan memindahkan tangan kiri untuk memegang fundus uteri dari luar untuk membantu uterus berkontraksi.
10.         Dengan bagian lateral jari – jari tangan kanan, mencari insersi pinggir plasenta, membuka tangan obstetric menjadi seperti memberi salam, jari – jari dirapatkan secara perlahan, gerakan tangan menyisir dengan gerakan ke kanan dan kekiri yang sangat lembut sampai seluruh plasenta terpisah dari dinding rahim, curigai adanya plasenta akreta. Jika plasenta sulit dilepaskan, siapkan tindakan bedah, kemudian lakukan masase dari luar dengan tangan kiri bila plasenta telah lepas seluruhnya.
11.         Menarik plasenta secara hati – hati dengan tangan kanan pada waktu uterus berkontraksi. Dan harus diingat, sebelum mengeluarkan tangan kanan dari jalan lahir, yakinkan tidak ada sisa plasenta yang tersisa pada cavum uteri / melakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih tertinggal.
12.         Memindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan.
13.         Memeriksa plasenta setelah dilahirkan, lengkap / tidak. Kontraksi uterus.
14.         Memberikan 0,2 mg ergometrin IM untuk membantu kontraksi uterus.
15.         Memeriksa ibu dan mmelakukan penjahitan bila ada robekan cerviks atau vagina juga episiotomi.
16.         Melepaskan semua peralatan dan bahan yang terkontaminasi pada kom yang berisi klorin 0,5%
17.         melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam wadah larutan klorin 0,5%.
18.         Mencuci tangan kembali sampai bersih dibawah air mengalir.
19.         Memberikan antibiotic profilaksis dosis tunggal
·      Ampisillin 2 gr IV + Metronidazole 500 mg
·      Cefatazole 1 gr IV + Metronidazole 500 mg
20.         Mengobservasi perdarahan pervaginam dan memeriksa vital sign
·                Setiap 15 menit pada jam pertama.
·                setiap 30 menit pada jam kedua.
21.         Meyakinkan uterus berkontraksi dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...