Pendahuluan
Proses-proses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak lambat, membutuhkan waktu yang banyak hingga sukar diamati dalam waktu singkat. Akan tetapi dalam migrasi prosesnya sering kali berlangsung secara mendadak yang merupakan akibat-akibat dari perubahan situasi yanga hebat dan spontan. Seperti keguncangan situasi politik, ekonomi atau bencana alam, yang pada gilirannya akan membangkitkan perubahan-perubahan kependudukan dan kemasyarakat yang selanjutnya menuntut perubahan bentuk pelayanan di semua sektor kehidupan.
Pengertian
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, baik antar negara ataupun dalam satu wilayah negara.
Keadaan penduduk disuatu wilayah dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu, seperti:
1. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin.
2. Sosial, meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan.
3. Ekonomi, meliputi lapangan kerja, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan.
4. Geografis, meliputi daerah tempat tinggal.
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk upaya pelayanan di bidang / sektor kesehatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam lingkungan tertentu dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, seperti :
1. Lingkungan, yaitu lingkungan sosial budaya, fisik dan biologi dimana masyaraka berkembang.
2. Perilaku, yaitu perilaku dari tiap individu, keluarga maupun masyarakat pada suatu daerah tertentu.
3. Pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas bagian integral dari upaya pelayan kesehatan yang beorientasi pada pelayanan masyarakat disuatu daerah.
4. Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga dan masyarakat di daerah tertentu.
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat sebagai suatu kesatuan sistem.
Pengaruh Migrasi Terhadap Perkembangan Keperawatan Komunitas
Proses migrasi berlangsung cepat dibandingkan dengan proses-proses demografi lainnya. Segingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap gejala kependudukan. Akibatnya terjadi perubahan komposisi penduduk di daerah itu. Selain itu dengan bercampurnya penduduk migran dan penduduk asli akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kebudayaan dan norma-norma sosial pada masyarakat itu. Dengan terjadinya pergeseran tersebut maka keperawatan komunitas juga akan menjadi berkembang sesuai dengan sosial-budaya pada masyarakat tersebut. Contoh sederhana budaya penduduk asli menganggap penyakit malaria adalah kena wisa (bisa) maka dengan adanya migran yang lebih berpendidikan anggapan tersebut
berangsur-angsur akan berubah sesuai dengan pengetahuan yang berkembang. Keperawatan komunitaspun akan bergeser pula, dulunya pendekatan utama pada kuratif setelah perbauran tersebut maka pendekatan promotif dan preventif lebih diutamakan tanpa mengabaikan pendekatan kuratif.
Migrasi umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah atau menempati tempat tinggal baru atau meninggalkan tempat asalnya mempunyai karakteristik kependudukan yang khas mengenai umur, pendidikan, status sosil, kebudayaan dan sebagainya. Pada transmigrasi yang berangkat yang kuat-kuat dan tergolog usia produktif, sedangkan yang lanjut usia tidak diperkenankan ikut, maka komposisi penduduk pada daerah yang ditinggalkan prosentasi penduduk usia lanjutnya meningkat. Di daerah ini perkembangan keperawatan komunitas akan lebih diutamakan pada pelayanan keperawatan usia lanjut dengan bentuk partisipasi masyarakat pada kegiatan Posyandu Usila.
Migrasi dari desa ke kota pada umumnya lebih banyak laki-laki dari pada wanita, akibatnya rasio sek dipedesaan berkurang dan dikota bertambah. Banyak penduduk usia muda dari daerah luar pulau Jawa bersekolah ke Pulau jawa. Akan tetapi setelah tamat tidak mau kembali ke daerah asal, sehingga komposisi penduduk yang berpendidikan tinggi di pulau Jawa meningkat dengan menyolok, sedangkan di luar pulau Jawa tidak terlalu menyolok. Di daerah dengan komposisi penduduk berpendidikan tinggi ini akan lebih baik keperawatan komunitasnya berorientasi pada peran serta dengan kegiatan pembentukan kader-kader kesehatan.
Di daerah yang komposisi penduduknya mayoritas tenaga kerja, maka keperawatan komunitas yang dilakukan adalah kesehatan di area kerja dalam bentuk kegiatan keselamatan kerja.
Kesimpulan
Migrasi akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi penduduk baik secara biologis, sosial, ekonomi. Perubahan tersebut terjadi pada daerah asal dan tujuan. Perubahan yang terjadi sangat mempengaruhi terhadap perkembangan keperawatan komunitas. Di mana perubahan tersebut terjadi tidak lain adalah adaptasi / penyesuaian situasi yang ada.
Daftar pustaka
1. Dasar-dasar Demografi, lembaga demografi, FEUI, Jakarta.
2.
Ilmu Pengetahuan Sosil 1, Prathama Rahardja, Drs, intan Pariwara, Klaten, 1988
3. Kependudukan Teori Fakta dan Masalah, Ruslan H. Prawito, Drs, Alumni, Bandung, 1983
4. Perawatan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, 1988
Tidak ada komentar:
Posting Komentar