Pengorganisasian Praktik Asuhan Kebidanan
1. Pelayanan Mandiri / Primer
- Merupakan layanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan sepenuhnya sesuai dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/ VII/2002
- Dalam memberikan layanan ini bidan yang berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau kolaborasi dengan dokter
2.Pelayanan Kolaborasi
- Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atausebagai suatu roses pelayanan kesehatan mis: merawat ibu hamil dengan komplikasi medik atau obstetrik
- Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing
- Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar bisa saling menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara kedia profesi
3. Pelayanan Rujukan
- Pengertian: memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi jika dipertimbangkan ada kondisi patologis diluarwewnang bidan
- Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkanperawatan khusus dari idokter spesialis
4. Pelayanan Konsultasi
- Pada kondisi tertentu bidan membutuhkan nasehat atau pendapat dari dokter atau anggota tim perawatan klien yang lain tapi tanggung jawab uama terhadap klien tetap ditangan bidan
Tugas bidan dalam penatalaksanaan kolaborasi:
- Melindungi dan memfasilitasi setiap proses yang bersifat normal
- Menyediakan informasi yang bersifat tentang pilihan-pilihan yang bersift aman
- Membantu ibu dalam pengambilan keputusan
- Melibatkan keluarga
- Memberi advokasi
- Penyuluhan dan konseling
- Memberi asuhan berkesinambungan
PENGORGANISASIAN PRAKTEK KEBIDANAAN
Pengorganisasian praktek kebidanan dapat dibedakan menjadi 3yaitu:
1.Tugas Mandiri
v Menetapkan manejeman kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
v Memberikan pelayanan dasar pada anak,ramaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klain.
v Memberikan asuhan kebidanan kepada klain selama kehamilan normal.
v Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
v Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga
v Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
v Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.
v Memberikan asuhan kebidanan pada bayi,balita dengan melibatkan keluarga.
Contoh kasus;
-Pengobatan path kasus dismenorhoe
– Pengobatan ada kasus anemia ringan.
– Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa
– vagina dilakukan tindakan hecting.
– Pengobatan ada kasus anemia ringan.
– Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa
– vagina dilakukan tindakan hecting.
2.Tugas kolaborasi/kerjasama
v Menerapkan manajemen kebidanaan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tingi yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Contoh kasus:
-Pengobatan pada kasus asfiksia berat
– Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore
– Pengobatan pada kasus perdarahan intrakranial
– Pengobatan path kasus hipoglikemia
– Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi larnnya seperti ISPA. diare dll.
– Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore
– Pengobatan pada kasus perdarahan intrakranial
– Pengobatan path kasus hipoglikemia
– Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi larnnya seperti ISPA. diare dll.
Contoh: pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe (ibu menderita gonore)
dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi pengobatan antibiotika.
Contoh : Pada kasus radang panggul dilakukan kolaborasi untuk pemberian
therapi obat antibiotika dan symptomatic.
3.Tugas ketergantungan/merujuk
v Menerapkan manajemen kebidana pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masas nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Contoh kasus:
v Merujuk ibu yang bersalin keRs karena mengalami pendarahan yang hebat.
v Merujuk ibu bersalin karena pinggangnya sempit sehingga bayinya tidak bisa keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar