Selasa, 27 Desember 2011

ADAT SUKU DAYAK BA’AHE, TIONGHOA DAN MELAYU DALAM PERAWATAN MENOPAUSE


ADAT SUKU DAYAK BA’AHE, TIONGHOA DAN MELAYU  DALAM PERAWATAN MENOPAUSE

Menopause adalah masa dimana wanita akan berhenti dari kodratnya untuk bereproduksi dan menjalankan fungsi baru sebagai nenek yang akan mengasuh cucunya.
Pada dasarnya masyarakat adat Dayak Ba’ahe, Tionghua dan  Melayu  tidak melaksanakan upacara adat dalam masa menopause. Mereka hanya memanfaatkan rumput fatimah yang diambil akarnya kemudian dicuci, dipotong-potong lalu direbus. Air rebusan akan rumput fatimah ini kemudian diminum untuk mengurangi berbagai keluhan selama masa menopause.
Di zaman sekarang ini, kebanyakan suku tidak lagi menganut system adat yang ada. Mereka lebih banyak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Mereka juga akan memperbanyak waktu tidur. Paling tidak delapan jam tidur setiap malam. Selain itu, gizi dari makanan yang mereka konsumsi harus sesuai standar sehingga masa menopause bisa terlewati dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...