Senin, 07 Mei 2012

Tahapan perkembangan bayi dari lahir



           TAHAPAN PERKEMBANGAN BAYI
      a.       Bayi usia 1 bulan
      Dari Lahir Sampai Menjadi Bayi
Semakin bertambah usia, bayi Ibu makin beda penampilannya dibanding ketika baru baru lahir, meski kakinya mungkin masih agak bengkok. Dia mulai mampu mengangkat kepalanya sedikit saat  tengkurap. Tangannya masih tetap terkepal dan jemarinya akan otomatis menggenggam erat apa pun yang disentuhnya.
 
Meski periode pacu pertumbuhan otak (brain growth spurt) anak dimulai sejak usia 3 bulan dalam rahim ibu, namun setelah lahir, aktivitas berpikir ini merupakan proses sosial. Jadi anak belajar berpikir bersama orang-orang di sekitarnya.
Bayi memiliki gerak refleks. Dengan bertambahnya usianya dan perkembangan keterampilan fisik dan emosi-sosialnya, refleks perlahan digantikan gerak yang semakin kompleks dari hari ke hari. Ia tahu bahwa ia melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti menendang-nendang karena lapar.
2.     Memberi Susu Bayi Ibu
Makin bertambah usia, pertumbuhan bayi makin meningkat dan ia akan lebih mudah lapar sehingga Jadwal pemberian susu Ibu harus disesuaikan. Tingkatkan  frekuensi pemberian susu sesuai kebutuhannya. Jangan khawatir, karena pola menyusu awal akan kembali normal setelah beberapa hari.
Jangan lupa, frekuensi menyusu yang meningkat harus Ibu imbangi dengan makan makanan bergizi agar produksi ASI cukup dan bergizi.


3.     Berkomunikasi
Menangis tetap merupakan bentuk komunikasi utama, meski dia juga menggunakan suara menggumam, mendengkur dan mendengung atau gerakan tertentu. Jawab tangisan bayi dengan segera, dan ia akan belajar bahwa Ibu memberinya kenyamanan

4. Penglihatan
Sekitar usia 1 bulan, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Ia mulai berinteraksi dengan lingkungannya seperti  mulai menatap wajah ibu dan mulai membesarkan matanya.  Beri rangsangan dengan mainan yang berbunyi di dekat mata bayi. Gerakan bergantian dari  kiri ke kanan, atas  ke bawah, jauh dekat atau sebaliknya.

5. Tetaplah di Sampingnya agar Ikatan Batin dengan Bayi Ibu Terbentuk
Bayi Ibu senang bisa dekat dengan Ibu. Gerakkan tangan dan kakinya secara perlahan sambil dipijat dengan lembut seperti pada minggu-minggu pertamanya. Dekap erat selama menyusui sambil diajak bicara atau diayun-ayun perlahan membuatnya merasa dicintai dan membantu memperkuat ikatan emosional Ibu berdua.
b.      Bayi usia 2 bulan
1.     Bayi Ibu mengenali Ibunya
Ibu adalah orang yang paling dikenal oleh bayi Ibu.  Lakukan saling berpIbungan muka dengannya, sesering mungkin. Dalam pelukan Ibu, ia merasa nyaman hingga jika diangkat orang lain ia kan menagis. Biasanya ia akan menggerakkan tangannya jika dia  senang dan merasa nyaman dengan menghisap jemari jari.

2. Memberi ASI Pada Bayi
Masalah pemberian ASI sering muncul pada bayi dan kolik cenderung menjadi salah satu masalah yang sering muncul – terjadi pada 1 dari 4 bayi kecil. Namun bayi yang mengalami kolik tidak akan mempunyai masalah lanjutan setelah kolik itu berhenti.  Ibu mungkin resah mendengarkan tangisan yang berlangsung lama sekali setiap harinya. Untuk mencari tahu tentang tip menenangkan bayi yang mengalami kolik, lihat artikel kami tentang kolik.
 
3.Bayi Ibu Belajar Mengangkat Kepala
Bayi Ibu yang kini berusia usia 2 bulan otot-otot tubuhnya terus menguat dan keterampilannya makin bertambah. Ia akan mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya seperti mengangkat kepalanya dan menopang lehernya selama beberapa saat ketika dia dalam posisi tengkurap.
 
4. Berkomunikasi
Meskipun bayi usia 2 bulan Ibu belum bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, dia punya  cara berkomunikasi. Di usia ini ia mulai mampu mengeluarkan suara dari mulut kecilnya.  Suara Ibu mungkin jadi  suara favoritnya. Saat ias mendengar suara Ibu , maka dia akan merespons secara naluriah dengan membuat jawaban suara.
Ibu juga akan menemukan bayi Ibu tersenyum manis pada Ibu. Bukan lagi senyum refleks pada saat tidur, tapi senyum yang memancing respon Ibu untuk membuatnya tersenyum lebih lebar.

5.Menemukan Tangannya  
Saat refleks genggamnya berkurang, bayi Ibu akan mulai menganggap tangannya sebagai mainan barunya (serta mulutnya) untuk mengeksplorasi semua benda yang disentuhnya. Karena itu hindarkan benda-benda berbahaya dari si kecil.
c.       Bayi umur 4-6 bulan

1.      Bayi Ibu hampir bisa duduk.

Rasanya baru baru kemarin Ibu meninggalkan rumah sakit dengan membawa pulang bayi Ibu yang baru lahir. Dan sekarang Ibu sampai pada serangkaian perkembangan baru bayi Ibu  yang menyenangkan.

  • Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya dan mulai belajar merangkak.
  • Mulai belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
  • Lengan, tubuh bagian atas dan leher bayi Ibu semakin kuat, dan sebentar lagi dia akan bisa duduk tanpa bantuan.
2.      Memberi makanan tambahan pada bayi Ibu

Ibu pasti mulai berpikir untuk mengenalkan makanan padat setelah si kecil memasuki usia 6 bulan. Proses perkenalan makanan padat ini membantu mengembangkan otot mulut yang akan dia gunakan untuk berbicara serta mengenalkan rasa dan tekstur baru.

3.      Bayi Ibu Lebih Sering Bergerak

Ibu akan melihat  bayi Ibu sekarang bisa lebih mengontrol tubuh bagian atasnya dan mungkin bisa duduk tanpa terguling. Pada tahap ini, Ibu akan melihat otot-otot kecil di leher, bahu dan dadanya makin berkembang.

Karena ia makin aktif bergerak, Ibu mungkin kerepotan saat si kecil sibuk berguling-guling ketika Ibu mengganti popoknya.  Supaya aman, sebaiknya naikkan pintu boks bayi Ibu

Luangkan waktu untuk bermain di lantai. Tengkurapkan bayi Ibu dan dorong agar dia menjangkau mainannya. Ini akan memberi  peluang si kecil  untuk keterampilannya bergerak.
4.      Cengkeraman dan penglihatan yang lebih baik

Pada tahap ini  refleks genggam alami bayi Ibu berubah menjadi gerakan tangan dan jari yang lebih terkontrol. Dia akan mengeksplorasi benda dengan memegang dan menggoncang-goncangkannya dengan tangan.

Ia mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya serta  mampu meraih dan memegang benda yang disukainya. Karena penglihatannya yang makin sempurna, maka ia juga mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.

Kemampuan melihat lebih jauh dan lebih fokus, sehingga dunia terlihat lebih menyenangkan dan berwarna.
5.      Mencari sumber suara

Usia 4 – 6 bulan adalah tahap bayi mengenali suaranya sendiri. Ia akan mengeluarkan suara-suara barunya saat berceloteh. Karena pada tahap  itu, dia membuat suara untuk kesenangannya sendiri sambil mencoba mengenalinya. Walau ia belum bisa menyebut ’ma’ atau ’pa’ dan belum bisa diajak ngobrol dengan baik, namun berbicara dengan bayi pada tahap ini bisa membantu perkembangan bicaranya.



Mungkin suara yang pertama kali Ibu dengan adalah tawanya. Coba kelitiki bayi Ibu untuk membuatnya tertawa. Meski terlihat aneh, akan tetapi mengajak ngobrol bayi dapat membantu perkembangan bicaranya.
6.      Belajar

Bayi bisa belajar dari banyak hal, termasuk ketika ketika menjalani rutinitas sehari-hari bersama Ibu. Meski bayi Ibu belum bisa menjawab, teruslah mengajaknya bicara dan berikan senyuman untuk melatih kemampuanya  berbicara.
Mainan bergemerincing yang Ibu belikan akan akan membantunya menggunakan otot tangan dan jari, dan suara baru yang menyenangkan itu akan mengejutkan dan menghiburnya.

Acara mandi juga bisa lebih menyenangkan saat bayi Ibu tahu bahwa kalau dia menggerakkan tubuhnya, akan menimbulkan percikan kecil air.
d.      Bayi umur 7-9 bulan

1.       Saat bayi mulai mejelajah rumah

Kemampuan merangkak bayi di usia ini makin meningkat. Dia makin aktif dan membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah kesana kemari. Artinya, ada pekerjaan tambahan menanti Ibu, karena penjelajahan si kecil akan menjadi hal baru yang sangat penting. Hal lain yang penting Ibu lakukan juga adalah menyingkirkan perabot rumah yang mudah dijangkau si kecil. Beri pengaman pada setiap sudut meja, pengait laci atau pintu agar tidak bisa ia buka, dan tutup stop kontak listrik. Di usia 7 bulan ini , dia juga akan menemukan banyak hal baru yang bisa diambil dan dibuang, cobalah memberinya benda-benda ringan yang bisa dilemparnya, seperti boneka,bola atau bantal.
2.       Memberi makanan pada bayi Ibu

Sejak usia bayi 6 bulan, Ibu mungkin  mulai  memperkenalkan makanan lunak secara bertahap pada bayi Ibu. Ibu juga bisa menambah variasi & rasa secara perlahan dalam makanan bayi Ibu. Seiring pertumbuhannya, beberapa rasa baru akan membuatnya tertarik untuk makan. Karena kamampuan mengunyahnya berkembang ia juga sudah siap merasakan makanan dengan  tekstur lebih kasar.

Untuk membentuk pola makan dan kebiasaan makan yang baik, sebaiknya keluarga Ibu melakukan rutinitasu makan bersama – Latih ia duduk di kursi makannya. Pelajari lebih lanjut tentang tahap
pemberian makanan tambahan di sini.Perhatikan juga bahasa tubuh bayi Ibu – ia mungkin ingin makan sendiri dengan mengambil makanan dengan  tangan sendiri. Berikan makanan yang mudah dipegang. Makanan yang juga lembut untuk membantu belajar makan sendiri dan mengembangkan kemampuan tangannya. Meski Ibu akan sedikit repot dengan makanan yang berantakan, bayi Ibu bisa jadi makan lebih banyak bila ia makan sendiri.
3.       Siap Bermain!

Saat ini, bayi Ibu mungkin sedang tertarik pada semua hal. Ia mungkin tampak tidak tertarik untuk merangkak, dan lebih suka  bergerak kesana kemari dengan pantat, dan terkadang lebih banyak bergerak mundur.

Ubah rumah Ibu menjadi tempat bermain yang menyenangkan.  Ciptakan rintangan dengan bantal dan selimut agar bayi Ibu bisa merangkak atau berguling-guling untuk memperkuat ototnya.

Bayi Ibu sudah mulai bisa menahan bobot  kakinya, dia akan berusaha menendang-nendang dan melompat-lompat di pangkuan Ibu. Perkembangan otak dan kemampuan motoriknya membantunya mengontrol pergerakan leher, bahu, dada, dan punggung. Sehingga Ibu bisa melihatnya mencoba menahan tubuhnya saat ia dalam posisi akan merangkak.

Bagian atas tubuh bayi Ibu sudah cukup kuat untuk duduk tanpa bantuan. Jadi, ini saat yang tepat bila Ibu ingin mengajaknya makan di kursi makan bayi saat makan bersama.

4.       Koordinasi dan Kesadaran

Jika bayi Ibu tiba-tiba mulai menjatuhkan dan melempar benda-benda ke seluruh ruangan, jangan cemas. Dia sedang belajar melepaskan benda dari tangan dan menikmati keterampilan yang baru diperolehnya.

Pada masa ini, bayi Ibu mungkin akan mengalami sedikit perasaan ‘takut berpisah’, saat Ibu meninggalkannya – meski hanya keluar sebentar dari ruang.

Tetap lakukan rutinitas harian secara teratur untuk mengurangi perasaan takut pada bayi Ibu.
Bermain ‘ci luk ba’ dengan bayi Ibu bisa membantu mengurangi perasaan takut berpisah ini. Atau cobalah sembunyikan salah satu mainan favorit bayi Ibu dan minta dia mencarinya.

5.       Ocehan dan Kata-Kata  

Bayi Ibu, pada tahap ini mulai tumbuh kepribadiannya. Dia  mulai mengenal namanya sendiri dan menoleh bila Ibu memanggilnya. Gumaman acaknya juga mulai terdengar seperti kata-kata karena dia mengulangi suara yang telah dikuasainya.

Ketika  bayi Ibu bilang ‘mama’atau ‘dada,’ dia menyebut dua orang paling istimewa dalam hidupnya, yaitu Ibu, orangtuanya. Dia mulai paham makna kata ‘jangan’ - meski dia tidak selalu mematuhi larangan itu!
 
6.       Belajar

Rangsangan yang Ibu bisa berikan si usia ini makin beragam. Ketika Ibu memberikan buku bacaannya, dia mencoba membalik-balik halaman. Ia mendengarkan suara Ibu dengan seksama dan mengikuti gambar berwarna. Buku tentang hewan bagus sekali pada tahap ini, karena ia bisa mengenal banyak suara baru yang menarik yang bisa dipelajari walau ia belum bisa menghubungkan gambar dengan kata-kata yang Ibu bacakan.

Kegiatan sehari-hari juga bisa menjadi permainan yang menyenangkan bagi bayi Ibu. Merangkak di bawah meja, membuka dan menutup pintu dan melihat keluar jendela sambil menyebutkan nama segala yang Ibu lihat akan membantu mendorong keingintahuannya
e.      Bayi umur 10-11 bulan






1.      Langkah dan Kata Pertama.

Meskipun belum lancar, bayi Ibu akan segera mengucapkan kata pertamanya dan - dengan sedikit bantuan Ibu, ia melakukan langkah-langkah goyahnya.  Perubahan dari  merangkak ke berjalan dan berbicara, sungguh menarik untuk diikuti. Ibu bisa mengabadikan perkembangan si kecil dari bulan ke bulan dengan kamera. Ingat, langkah dan kata pertama yang diucapkan si kecil  kadang terjadi diluar dugaan Ibu. Karena itu, jangan sampai terlewat dari perhatian Ibu.

2.       Memberi Makanan Bayi Ibu

Makin aktif bergerak, energi dan
kebutuhan gizinya pun berubah Tapi, karena perutnya lebih kecil dari perut perut orang dewasa, dia lebih sering membutuhkan makanan yang mengandung banyak energi dan gizi dalam jumlah sedikit tapi sering.

Menyiapkan makanan untuk pertumbuhannya, bukan sekadar apa yang dimakan bayi Ibu tapi juga cara dia makan. Jadi, meski agak berantakan, terus latih  bayi Ibu makan sendiri pada jamnya. Makan sendiri walau berantakan merupakan cara yang baiki  mengembangkan menuju kemandiriannya. Puji ia bila mampu menghabiskan makanannya untuk membangun rasa percayaan diri.

3.      Berdiri Tanpa Dibantu!

Kegiatan merangkak di bulan sebelumnya telah menguatkan otot kakinya. Sekarang dia mulai mencoba berdiri dengan sedikit bantuan. Bahkan, dia mungkin mengayunkan langkah pertamanya sambil berpegangan pada Ibu atau kursi didekatnya.


Namun, perkembangan tiap bayi berbeda. Jadi jangan cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu berdiri dan berjalan. Ia tidak akan berhenti berlatih  bergerak  sampai akhirnya mampu berdiri tanpa dibantu.

4.      Kontrol dan kordinasi yang lebih baik

Sekarang, bayi Ibu lebih bisa mengontrol tangan dan jemarinya. Merelka senang karena mampu memasukkan benda ke dalam wadah, lalu mengeluarkannya lagi… dan lagi… dan lagi.

Bayi Ibu semakin tertarik dengan gerakan ‘sebab-akibat’  seperti berputarnya roda yang membuat mainan bergerak. Koordinasi tangan dan matanya juga makin meningkat.
Saat makan, ia sudah bisa memegang sendok dengan baik dan makan sendiri, meski masih berantakan. Nikmati hal ini, karena kebanggaan akan Ibu rasakan ketika si kecil makin mandiri.


5.      Mengucapkan Kata Pertamanya!

Salah satu hal paling membahagiakan yang akan Ibu alami adalah saat bayi Ibu bisa mengucapkan  kata-kata pertamanya.  Ibu mungkin sudah mendengar si kecil mengucapkan kata-kata ini.

Tapi, kini bayi Ibu mulai membuat hubungan antara kata dan benda atau orang dan mengucapkannya dengan kata bermakna seperti  ‘mamma’ dan ‘dadda’ ketika melihat Ibu, ‘cu-cu’ untuk susu dan ‘pus’ untuk kucing.


Tahukah Ibu?
Dari sekarang, bayi mulai bangga atas apa yang sudah dia lakukan. Memberi dorongan selama makan dan bermain akan membantunya mengembangkan rasa percaya diri.
6.      Belajar

Setiap detik bayi Ibu belajar banyak hal. Ia sebenarnya ingin  bebas berberjalan ke manapun dia suka tapi belum percaya diri untuk melangkah  di ruang terbuka karena masih harus berpegangan.

Saat ia bisa stabil berdiri sendiri, minta dia untuk mengayunkan langkah kecil dan Ibu berdiri agak jauh sambil merentangkan tangan. Ia akan dengan gembira dan ’pede’ berjalan menuju Ibu. Pastikan Ibu selalu memujinya - terutama jika ia berjalan ke sisi Ibu tanpa terjatuh!


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...