Selasa, 22 Mei 2012

Informasi Aktivitas Fisik pada Remaja yang Sehat


Aktivitas Fisik dan Gaya Hidup remaja  
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan seseorang mulai dari bangun sampai tidur kembali. Aktivitas fisik berarti menggunakan otot untuk menggerakkan badan. Perbaikan tingkat hidup dan kemajuan teknologi telah memacu perubahan pola kebiasaan hidup atau gaya hidup. Dalam kehidupan masyarakat modern dengan dukungan teknologi dan sarana yang mutakhir, meyebabkan menurunnya aktivitas fisik. Penggunaan elevator telah menggantikan fungsi tangga diberbagai sarana umum. Adanya remote kontrol juga menyebabkan remaja kurang bergerak dan tidak perlu beranjak dari tempat menonton televisi. Penggunaan alat transportasi bermotor juga telah menggeser peran sepeda (Nadesul, 1997).
Gaya hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Aktivitas fisik tersebut diperlukan untuk membakar energi dari dalam tubuh. Aktivitas (kegiatan) fisik biasanya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu (Khumaidi, 1994)
1.      Ringan: 75% waktu untuk duduk atau berdiri, 25% waktu untuk berdiri sambil bergerak.
2.      Sedang: 40% waktu untuk duduk atau berdiri, 60% waktu untuk melakukan
3.      Berat: pekerjaan khusus. 25% waktu untuk duduk dan berdiri, 75% waktu untuk melakukan pekerjaan khusus.
Menurut Leane (2007), saat berangkat sekolah remaja lebih menyukai menggunakan alat transportasi ketika berangkat sekolah, daripada menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Selain itu banyak diantaranya yang malas mengikuti kegiatan ekskul kalau tidak ada yang mengantar. Mereka merasa lebih nyaman dengan mendekam dikamar sambil main play station atau menonton televisi. Remaja lebih menyukai pergi ke mal sewaktu weekend, padahal di mal jarang ada resto yang menyediakan makanan sehat.
Remaja sering gagal membuat prioritas kebugaran dan kesehatan setelah meninggalkan rumah dan tinggal di kota lain untuk kuliah. Kehidupan sehari-hari seperti makan dengan diet seimbang dan olahraga yang cukup sering tidak dipenuhi.
Apalagi kebanyakan remaja ketika memasuki kehidupan mahasiswa seringkali meninggalkan rumah dan menjadi anak kos. Di mana kehidupan anak kos identik dengan gaya hidup yang kurang teratur dan kurang sehat. Anak kos seringkali tidak memenuhi kebutuhan asupan makanan sehat dan olahraga.
Seseorang yang aktif secara fisik cenderung tetap aktif selama hidupnya. Transisi dari remaja akhir hingga masa dewasa awal merupakan penurunan paling dramatis dalam aktivitas fisik pada hampir seluruh kehidupan seseorang. Peningkatan aktivitas pada orang dewasa cukup penting. Masa tersebut adalah periode kritis di mana kita benar-benar dapat mengintervensi," kata Dr. Matthew Kwan, seorang peneliti di McMaster University, Ontario, Kanada seperti dilansir dari HealthNews, Rabu (4/1/2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...