Kamis, 21 April 2011

ASKEB PARTUS LAMA

STANDAR ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN PARTUS LAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    PENGERTIAN
Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung :
·         Fase laten lebih dari 8 jam
·         Persalinan berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir
·         Dilatasi servik di kanan garis waspada pada persalinan fase aktif
B.     KLASIFIKASI
·         False Labor (persalinan palsu / belum in partu) : keadaaan apabila servik tidak membuka (kurang dari 3 cm). Tidak didapatkan kontraksi uterus.
·         Prolonged laten phase (fase laten yang memanjang) : diagnose fase laten yang memanjang dibuat secara retrospektif. Bila his berhenti disebut persalinan palsu atau belum in partu. Bilamana kontraksi makin teratur dan pembukaan bertambah sampai 3 cm, pasien kita sebut memasuki fase laten.
1.      Persalinan palsu
2.      Fase laten memanjang ( prolonged latent phase)
3.      Fase aktif memanjang
4.      Masalah resiko terjadi asidosis
5.      Resiko terjadi kecemasan
6.      Resiko terjadi infeksi intra partum
7.      Resiko terjadi kontraksi yang hyperotonik
C.     MANAJEMEN PENANGANAN
1.      Periksa kembali tanda-tanda persalinan, pendataran dan pembukaan servik
2.      Monitor tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina terganggu, nadi)
3.      Penuhi kebutuhan makan dan minum (balance cairan, keton pada urine)
4.      Beri dukungan emosi, sesuaikan posisi nyaman bagi pasien
5.      Monitor His DJJ
6.      Bila fase laten memanjang :
·   Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan servik dan tidak ada gawat janin, mungkin pasien belum dalam persalinan.
·   Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan servik lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin, lakukan penilaian ulang setiap 4 jam
·   Jika pasien tidak masuk fase katif setelah dilakukan pemberian oksitosin selama 8 jam lakukan sektio caesaria
·   Jika ada tanda-tanda infeksi :
Ø  Lakukan akselerasi di persalinan dengan oksitosin
Ø  Berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan
7.      Bila fase aktif memanjang
·         Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalo pelvic atau obstruksi dan ketuban masih utuh, pecahkan ketuban
·         Jika his tidak adekuat pertimbangkan adanya inertia uteri
·         Jika his adekuat pertimbangkan adanya disproporsi, obstruksi, malposisi atau malpresentasi
·         Lakukan penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat kemajuan persalinan










BAB II
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN PARTUS LAMA
A.    PENGKAJIAN
S : Ibu mengatakan anaknya kok tidak lahir-lahir
     Ibu merasa sangat khawatir

NO
Dx Kebid
DS/DO
Planning (rencana,tindakan/evaluasi)

DS : Merasa hamil 9 bulan
        HPM ………..
        Merasa kenceng-kenceng teratur sejak pkl ….
        Mengeluarkan darah lendir         
        Belum keluar air kawah
        Ibu mengatakan khawatir  
DO : Ku baik S/N…. tensi … TFU …. Jr bwh px
          Puka/ki Preskep tu
          His…../ menit
         Durasi …. Kuat/sedang/lemah.
          DJJ …./menit
         Hasil PD : ………………
ANALISA
Wanita …. Th G..P..A.. Ah…  hamil aterm dalam persalinan kala I fase laten memanjang (….jam)
Resiko terjadi gawat janin,
 Resiko terjadi inertia uteri,
 Resiko terjadi infeksi,
Kebutuhan akan dukungan mental spiritual,
 kebutuhan akan nutrisi yang adekuat ,
kebutuhan akan eliminasi yang teratur,
 kebutuhan akan mobilisasi
1.      Deteksi sedini mungkin adanya gawat janin
·         Control Djj tiap jam
·         Monitor gerakan anak
2.      Kaji tandda-tanda persalinan
·      Kapan mulai his teratur
·      Kapan mengeluarkan lendir darah
3.      Cegah terjadinya infeksi nosokomial
·         KIE tentang personal hygiene
·         Batasi periksa dalam (hanya kalau ada indikasi)
·         Periksa darah AL
·         Periksa vital sign
4.      Beri dukungan mental
·      Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan mental
5.      Kebutuhan akan nutrisi
·         Penuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat
·         Beri ekstra minum manis
6.      Kebutuhan akan mobilisasi dan eliminasi
·   Anjurkan mengosongkan kandung kencing setiap saat
·   Dan BAB kalau terasa, k/p
·   Dilakukan lavemen
·   Anjurkan pasien jalan-jalan, kalau berbaring selalu berganti miring ke kanan/ki

ASUHAN KEBIDANAN KLIEN DENGAN PARTUS LAMA ( FASE AKTIF MEMANJANG )

NO
Dx Kebidanan
DS/DO
Planning ( rencana, tindakan, evaluasi)
1
Diagnose fase aktif memajang
DS : pasien mengatakan kalau kenceng terasa sakit
DO :
1.      His 5-6 menit sedang 30”
Djj 144/ mnt
PD : pembukaan 5-6 cm
        selaput ketuban (+)
        preskep, H II st ld (+)
      ( evaluasi 2 jam tidak ada kemajuan )
2.      His 3-4 menit kuat 45 detik
Djj 144/mnt
PD : pembukaan 5-6 cm
Selaput ketuban (+)
Preskep , H II stld (+)
A : wanita G..P…A..dalam persalinan kala I fase aktif tak maju I. o/k inertia uteri sekunder
1.      Bila tidak ditemukan disproporsi dan obstruksi :
·         Pecahkan ketuban dan lakukan akselerasi persalinan dengan oxytosin
·         Evaluasi kemajuan persalinan dengan PD 2 jam sesudah his addekuat; jika tidak ada kemajuan SC , bila ada kemajuan lanjutkan infuse oxytosin dan evaluasi setiap 2 jam
·         Monitor ketat his dan Djj ( resiko hipertonik dan gawat janin) tiap 30 mnt
·         Beri dukungan mental dari keluarga dan petugas
·         Penuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi
2.      Bila ditemukan obstruksi :
·         Jika bayi hidup dan pembukaan servik sudah lengkap dan penurunan kepala 1/5 lakukan vakum ekstraksi
·         Jika bayi hidup , pembukaan servik belum lengkap atau kepala bayi masih terlalu tinggi untuk dilakukan vakum ekstraksi, lakukan seksio caesaria
·         Jika bayi mati , lahirkan dengan kraniotomi/embriotomi

















ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN DENGAN KALA II LAMA

NO
Dx. Kebidanan
DS/DO
Planning ( rencana, tindakan, evaluasi)
1
Dx : kala II lama
DS : pasien mengatakan sudah mengejan lama
Pasien mengatakan sudah lelah mengejan
DO : di pimpin mengejan sudah ….. jam bayi belum lahir
KU ….. Vital sign
Pasien tampak lelah, His lemah. Djj (+)
1.      Kepala 1/5 diatas sympisis pubis dan tanda-tanda obstruksi bisa disingkirkan
2.      Jika kepala diantara 1/5-3/5 di atas sympisis pubis
3.      Jika kepala > 3/5 di atas simpisis pubis
1.      Pendamping pasien
2.      Beri nutrisi (teh manis)
3.      Support mental
4.      Kepala 1/5 diatas sympisis pubis dan
5.      Tanda obstruksi bisa disingkirkan . berikan infuse oksitosin
6.      Siapkan peralatan vakum , lakukan vakum ekstraksi
7.      Siapkan pasien untuk sektio caesaria
·         Beri tahu pasien
·         Membuat inform consent
·         Memasang infuse
·         Membersihkan daerah yang akan di operasi
·         Memasang dauwer catheter
·         Mengganti pakaian pasien
·         Melakukan skin test antibiotika
·         Menyuntikan antibiotika
·         Memindahkan pasien ke ruang tindakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...