Selasa, 30 April 2013

Asuhan Kebidanan




Asuhan kebidanan adalah urutan pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana 

Asuhan kebidanan didasarkan ilmu dan kiat kebidanan, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan.


FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN

Filosofi adalah  pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang/kelompok (Pearson & Vaughan, 1986 cit. Bryar, 1995:17). Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.
1. Kehamilan merupakan proses yang alamiah
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.
2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care)
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang  profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).
3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family centered)
Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan   ibu hamil  saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga  juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000). Dalam hal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya, dan bidan,  dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanannya.
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya
Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi  dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang kesehatan diri  dan keluarganya melalui tindakan  KIE dan konseling yang dilakukan bidan.

ASUHAN KEBIDANAN INC PATOLOGI KOMPREHENSIF PADA NY “ R ” USIA KEHAMILAN 26 MINGGU T/H/INYTRA UTERINE,LETKEP DENGAN PARTUS PREMATURUS


Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi prematur masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak dan gastro intestinal. Penyebab persalinan preterm sering dapat dikenali dengan jelas, namun pada banyak kasus penyebab pasti tidak dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor pada ibu, janin dan plasenta maupun faktor lain seperti sosioekonomi.

Pendekatan obstetri yang baik terhadap persalinan pretrm akan memberikan harapan terhadap ketahanan hidup dan kualitas hidup bayio pretm. Dibeberapa negara maju angka kematian neonatal pada persalinan prematur menunjukkan penurunan yang umumnya isebabkan oleh meningkatnya peranan neonatal intensive care dan akses yang lebih baik dan pelayanan ini.

Minggu, 28 April 2013

BERBAGAI PENYAKIT LANSIA

YG UMUM DIKELUHKAN DI POJOK GIZI
  1. REMATIK
  2. HIPERTENSI
  3. JANTUNG KORONER
  4. DIABETES
  5. OSTEOPOROSIS
  6. MALNUTRISI
  7. KATARAK
  8. ANEMIA
  9. ANOREKSIA

REMATIK (RADANG SENDI /ARTRITIS)

  • Keluhan yg umum : sendi & alat gerak terasa nyeri, rasa kaku dan lemah
  • Disarankan tdk terlalu banyak melakukan aktivitas yg membebani anggota badan. Penderita gemuk perlu menurunkan BB.

HIPERTENSI

  • Studi menunjukkan sejitar 40 % penderita hipertensi memiliki kadar kolesterol tinggi
  • Beberapa faktor penyebab : keturunan, suka makanan asin, BB lebih, kurang aktifitas fisik dan faktor mental (stress)

JANTUNG KORONER

  • Beberapa penelitian menunjukkan  kadar kolesterol darah begitu kuat pengaruhnya terhadap resiko terkena jantung koroner
  • Radikal bebas mengubah lemak LDL di dlm dinding pembuluh darah  menjadi lemak busuk. Plak


DIABETES MELITUS
Kecenderungan diabetes mulai meningkat pd usia 30 tahun
Gejala Khas : - Trias poli (poli uria, polidipsia, polifagia)
                           - Lemas, BB turun, dan sering kesemutan


Jumat, 26 April 2013

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KOMPREHENSIF PADA NY “ D ” G1P00000 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU I/ T /H DENGAN INPARTU KALA I FASE LATEN

Kelahiran adalah  proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah  proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun ke dalam  jalan lahir.
          Persalinan dan kelahiran normal adalah  proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam  waktu ± 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu atau janin.
          Tujuan asuhan persalinan yaitu memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam  upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih yakni yang terjaga kestrelinnya dan aman yakni menghindari terjadinya infeksi serta komplikasi. dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi serta bagian tersebut dimasukkan dalam  persalinan bersih dan aman termasuk hadirnya keluarga atau orang yang memberi dukungan bagi ibu. 

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KOMPREHENSIF PADA NY “ S ” G1P00000 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU I/ T /H DENGAN INPARTU KALA I FASE LATEN

Persalinan dan kelahiran normal adalah  proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam  waktu ± 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu atau janin. Sedangkan yang dimaksud dengan Fase laten didalam persalinan yakni diman pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm dan berlangsung dalam 7-8 jam. Pada fase laten ini bisa saja terjadi yakni Fase laten memanjang, yang dimaksud dengan fase laten memanjang ini adalah pembukaan serviks sampai 3 cm berlangsung lebih dari 8 jam, Fase laten memanjang ini dapat menyebabkan komplikasi pada ibu yakni terjadi pendarahan, sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi yakni Asfiksia sampai bayi meninggal.
Tujuan asuhan persalinan yaitu memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam  upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih yakni yang terjaga kestrelinnya dan aman yakni menghindari terjadinya infeksi serta komplikasi. dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi serta bagian tersebut dimasukkan dalam  persalinan bersih dan aman termasuk hadirnya keluarga atau orang yang memberi dukungan bagi ibu sehingga menghindari omplikasi yang mungkin terjadi.

Kamis, 25 April 2013

Blog ini

Cuma blog yang ingin berbagi. Yaaa meskipun masih acak-acakan. tapi diusahakan lebih baik kok. bagi para mahasiswa kebidanan, keperawatan. Saya usahakan memperlengkap asuhan keperawatan sebagai referensi .kalau ada link mati atau salah bisa di comment yaaa...







Salam Sehat

ASUHAN KEBIDANAN ANAK SEHAT KOMPREHENSIF PADA BY “ M ” UMUR 3 BULAN DENGAN IMUNISASI DPT COMBO 2 + POLIO 3


Pertahanan tubuh merupakan suatu sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari suatu sistem interaksi yang kompleks yang mempunyai tujuan untuk menidentifikasi adanya mikroba yang masuk kedalam tubuh ( antigen ). Tubuh manusia setelah kemasukan suatu mikroorganisme akan mengadakan suatu perlawanan yang disebut respon imun. Didalam tubuh akan berkembang sistem imun yang menghasilkan molekul protein yang disebut antibodi, antibodi bersifat spesifik untuk sel tertentu dan mempunyai tujuan fasilitas eliminasi benda asing. Antibodi ini biasanya dimasukkan kedalam tubuh manusia terutama bayi dan balita sehingga diharapkannantinya dapat membentuk antibodi. Didalam tubuh manusia terdapat dua sistem pertahanan yaitu sistem pertahanan tubuh hormonal dan sistem pertahanan celuler. Sistem pertahanan tubuh hormonal dan sistem Immunoglobulin terdiri dari Ig A, Ig M, Ig G, Ig E, dan Ig D yang menghasilkan Cell Memory.

ASUHAN KEBIDANAN ANAK SEHAT KOMPREHENSIF PADA An “ F ” USIA 36 BULAN DENGAN DDTK


Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan ditujukan untuk mengahsilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalm kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup ana agar menacapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
Mengingat jumlah balita di indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembagn. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang yang meyeluruh dan terkoordinasi diselaneggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga. Masyarakat organisasi profesi dan tenaga profesional yang dapt meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan.


Rabu, 24 April 2013

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI ANC KOMPREHENSIF PADA NY “ N ” G3P200002 USIA KEHAMILAN 10 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT


Keguguran/abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, manra melaporkan bahwa fetus dengan berat 397 gram dapat hidup terus. bayi dengan BB 700 – 800 gram dapat hidup, tapi hal ini dianggap sebagai suatu keajaiban. maki tinggi BB anak waktu lahir makin besar kemungkinannya untuk dapt hidup terus. faktor – faktor yang menyebabkan kematian fetus sangatlah banyak diantaranya kelainan ovum sekitar 50-80 /, kelainan genetalla Ibu, gangguan sirkulasi plasenta – penyekit ibu dan terlalu cepatnya carpus luteum menjadi atraki, diperkirakan keguguran spontan antara 10-15’/. namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan karena abortus buatan banyak yang tidak di laporkan. Pencegahan dan penanganan aborsi harus dilakukan sendini mungkin yakni dengan menyarankan ibu hamil untuk segera periksa ketenaga kesehatan jika mengalami pendarahan dan melakukan istirahat total untuk memulihkan keadaan..

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL


Pada umumnya kehamilan berkembang dan menghasilkan bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu, pelayanan asuhan antenatal merupakan cara paling penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil, dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah sehingga persalinan dan kehamilan bisa berjalan dengan mudah dan lancar.

Download


Definisi
Kehamilan ( Graviditas ) mulai dengan konsepsi ( pembuahan ) dan berakhir dengan permulaan persalinan (FK Universitas Padjajaran Bandung,2007, hal:100). Kehamilan adalah  fertilisasi atau penyatuan dari spemartozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi ( Sarwono, 2009, hal: 213).

Tujuan Perawatan Kehamilan
a. Tujuan Umum
Menyiapkan secara optimal mungkin fisik dan mental ibu dan bayi selama dalam keehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Tujuan Khusus

  • Mengenal dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
  • Mengenali dan menangani penyakit-penyakitbyang mungkin diderita sedini mungkin.
  • Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
  • Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

Etiologi
Pada coitus ( persetubuhan ) air mani terpancar kedalam ujung atas dari vagina sebanyak ± 3 cc. Didalam air mani terdapat Spermatozoa ( Sel – sel mani ) sebanyak ±100-120 juta tiap cc. Bentuk sel mani seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk. Inti sel terdapat pada kepala sedangkan ekor berguna untuk bergerak maju. Karena pergerakan ini maka dalam satu jam saja Spermatozoa melalui Canalis Servikalis dan Cavum Uteri kemudian berada dalam Tuba. Disini sel mani menunggu kedatangan sel telur, jika kebetulan pada saat ini terjadi ovulasi, maka kemungkinan fertilisasi berlangsung.
Jika tidak terjadi ovulasi maka penghamilan tidak mungkin, maka jelaslah bahwa hanya coitus sekitar ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan. Sel telur dapat dibuahi hanya berapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan pria masih kuat membuahi selama 1-3 hari.
Penghamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur ( Ovum ) dan sel mani ( Sperma ). Waktu ovulasi sel telur masih diliputi oleh corona radiata tetapi rupa-rupanya Spermatozoa mempunyai enzim Hyaluronidase yang dapat mencairkan Corona radiata tersebut sehingga salah satu Spermatozoa dapat menembus dinding sel telur. Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani, yang biasanya terjadi dalam Ampula tubae maka sel telur disebut Zygote. Jadi Zygote adalah ovum yang telah dibuahi oleh Spermatozoa.
Sebelum terjadinya fertilisasi sel telur maupun sel mani telah mengalami proses pematangan yang tidak hanya berwujud dalam perubahan bentuk tetapi juga perubahan dari jumlah Chromosom. Induk dari sel telur disebut Oogonium, yang menghasilkan sebuah sel telur dan 3 buah benda poler yang hanya mempunyai separuh chromosom dari sel yang biasa. Induk sel mani ialah Spermatogonium, setelah fertilisasi maka zygote mempunyai 46 buah cromosom lagi, 23 buah dari sel mani dan 23 buah dari sel telur.
Karena Cromosom yang menentukan sifat-sifat makhluk, maka dapat dipahami bahwa Zygote yang kelak akan menjadi anak untuk sebagian mempunyai sifat-sifat dari ayah dan sebagian mempunyai sifat-sifat dari ibu.

Fisiologi Terjadinya kehamilan


  • Pembuahan/fertilisasi ( bertemunya sel telur/Ovum wanita dengan sel benih/Spermatozoa pria )
  • Pembelahan sel ( Zygot )hasil pembuahan tersebut
  • Nidasi/Implantasi Zygot tersebut pada dinding saluran reproduksi ( pada keadaan normal : Implantasi pada lalapisan endometrium dinding kavum uteri )
  • Pertumbuhan dan perkembangan Zygot
  • Menjadi embrio
  • Menjadi janin bakal Individu baru

Tanda-tanda Kehamilan
a Tanda-tanda pasti
Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
Denyut jantung janin :
Didengar dengan stetoskop monoral laennec
Dicatat dan didengar dengan alat doppler
Dicatat dengan foto-elektro kardiogram
Dilihat dengan ultrasonografi
Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
b Tanda-tanda kemungkinan hamil

  • Perut membesar.
  • Uterus membesar ; terjadi perubahan dalam bentuk,besar dan konsistensi rahim.
  • Tanda hegar.
  • Tanda chadwik.
  • Tanda piscaseck.
  • Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = braxton hicks
  • Tanda ballotement
  • Reaksi kehamilan positif

c Tanda-tanda persumtif
Amenorea ( tidak dapat haid )
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir ( HPHT ) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan.
Mual dan muntah ( nausing and vomiting )
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga ahir triwulan pertama.

Mengidam ( ingin makan khusus )
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada TM I
Tidak tahan suatu bau-bauan
Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat normal yang sesak dan padat.
Tidak ada selera makan
Lelah ( fatique )
Payudara membesar, tegang dan sedikt nyeri, disebabkan pengaruh estrogen  yang merangsang diktus alveoli payudara
Miksi sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilan pada TM II kehamilan
Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon Kortikosteroid plasenta
Guisi, hipertrofi dari papil gusi
Pemekaran vena-vena ( varises )
2.5 Perubahan-perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil
a. Perubahan Psikologis pada ibu hamil
Sikap/penerima ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan/keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilnnya. Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira selain itu biasanya ibu yang sedang hamil ingin lebih diperhatikan baik oleh suami maupun oleh keluarganya. Maka dari itu keluarga ibu hamil harus senantiasa memberi dukungan moril terhadap ibu hamil agar ibu hamil dapat menjalani masa kahamilan tanpa rasa cemas.

b. Perubahan Pada sistem reproduksi
Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu Estrogen, Progesteron, somatomammotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
Payudara menjadi lebih besar
Areola payudara makin hiperpigmentasi-hitam
Garndula montgomery makin tampak
Puting susu makin menonjol
Pengeluaran ASI belum berlangsung karena Prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari PIH ( prolaktine inhibiting hormone) untuk mengeluarkan ASI
Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehinnga pembuatan ASI dapat berlangsung.
Uterus
Ukurani higroskopik.
Ukuran akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30x25x20 cm, dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan ( 40 pekan )

Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kahamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira  sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.
Posisi rahim dalam kehamilan
- Pada permulaan kehamilan, dalam letak Antefleksi atau Retrofleksi
- Pada 4 bulan kehamilan , rahim tetap berada dalam rongga perut
- Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
Indung telur ( ovum)
Ovulasi terhenti, masih terdapat Corpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran Estrogen dan progesteron.
Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan.
Dinding perut ( Abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul Strie gravidarum. Kulit perut pada Linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.

c. Perubahan pada organ dan sistem lainnya.
Sistem sirkulasi darah
Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir TM I. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dan diikuti dengan curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.
Protein darah
Jumlah protein, albumin dan Gama globulin menurun dalam TM I  dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen terus meningkat.
Hitung jenis dan Hemoglobin
Hematokrit cendrung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Konsetrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat, yakni leukosit meningkat sampai 10.000/cc.
Nadi dan Tekanan darah
Tekanan darah arteri cendrung menurun terutama selama TM II, dan kemudian akan naik lagi seperti pra-hamil.
Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.


Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Hal ini desebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Seorang wanita hamil selalu bernafas  lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada ( Therocic breathing).
Saluran pencernaan ( Traktus digestivus)
Salivasi meningkat, pada TM I mengeluh mual dan muntah, tonus otot-otot saluran pencernaan melemah. Reabsorbsi makanan naik, namin akan menimbulkan obstipasi.
Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persedian. Apa yang disebut dengan Gingivitas kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya Hygine yang buruk  disekitar mulut
Kulit
Pada daerah kulit tertentu akan terjadi hiperpigmentasi misalnya pada daerah muka, payudara, perut dan vulva.
Kelenjar endokrin
- Kelenjar Tyroid : dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofese : dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal : tidak begitu berpengaruh
Metabolisme
1. Tingkat metabolik basal (BMR ) pada wanita hamil meninggi hingga 15-20 % terutama pada TM III
2. Keseimbangan asam-alkali sedikit mengalami perubahan konsetrasi alkali :
- Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter
- Wanita hamil : 145 mEq/liter
- Natrium serum : turun dari 142-135 mEq/liter
- Bikarbonat plasma : turun dari 25-22 mEq/liter
3. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara, dan badan ibu serta untu persiapan laktasi.
4. Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala dijumpai Glukosuria yang mengingatkan pada DM.
5. Metabolisme lemak : kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon Somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak.
6. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan kira-kira 1,5 gr/hari, Fosfor rata-rata 2 gr/hari, zat besi ± 800 mg atau 30-50 mg/hari dan juga air.
7. Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 Kg.
8. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran  zat arang.
9. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein
Payudara ( Mammae)
Selama kehamilan, payudara bertambah besar,tegang dan berat.


2.6 Batasan Kehamolan Sesuai Umur Dan BB janin.
a. Abortus
Bila berat badan anak kurang dari 500 gr. Tuanya kehamilan kurang dari 22 minggu.
b. Partus imaturus
Bila berat badan  anak antara 500 gr-1000 gr. Tuanya kehamilan antara 22 mg-28 mg
c. Partus prematurus
Bila berat bada anak antara 1000-2500 gr. Tuanya kehamilan antara 28-37 minggu
d. Partus maturus
Bila berat badan anak lebih dari 2500 gr. Tuanya kehamilan antara 37-42 minggu.
e. Partus serotinus
Tuanya kehamilan lebih dari 42 minggu
2.7 Jadwal Pemeriksaan  kehamilan
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.
Beberapa istilah yang dipakai untuk pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah :
a. Antenatal Care : pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan untuk anak pertama
b. Prenatal care :  pengawasan pra-kelahiran
c. Antepartal care : pengawasan sebelum bersalih, lebih ditujukan pada keadaan ibu.
2.8 Pemeriksaan Ibu Hamil
A. Anamnesis
Anamnese idenntitas isteri dan suami : nama,umur, agama, pekerjaan ,alamat dsb.
Anamnese umum ( tentang keluhan dan HPHT ).
B. Pemeriksaan umum
Bagaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan dan kesadaran.
Adakah anemia, sianosis dan ikterus
Keadaan jantung dan paru-paru
Adakah odema
Refleks
Tensi
BB
Pemeriksaan laboratorium : urine, darah dan feses
C. Pemeriksaan kebidanan
1. Inspeksi ( periksa pandang)
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan lageartis : TD, nadi , suhu, pernafasan jantung,paru-paru dan inspeksi seluruh badan.
2. Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada suatu indikasi
3. Palpasi
Palpasi perut untuk menentukan :
- Besar dan konsistensi rahim
- Bagian-bagian janin,letak dan presentasi
- Gerakan janin
- Kontraksi rahim Braxton Hicks dan lain-lain.
Cara melakukan palpasi menurut Leopold ada 4 bagian :
I. Leopold I
Untuk menetukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat dalam fundus.
II. Leopold II
Terutama untuk menetukan dimana letaknya punggung anak dan diman letaknya bagian-bagian kecil.
III. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh PAP
IV. Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
2.9 Langkah-langkah Menetukan Diagnosa
Harus menanyakan/ menetukan :
- Hamil atau tidak
- Primi dan multigravida
- Tuanya kehamilan
- Anak hidup atau mati
- Anak tunggal atau kembar
- Letak anak
- Anak intra uterine atau ekstra uterina
- Keadaan jalan lahir
- Keadaan umum penderitah
a. Tanda-tanda bayi diluar uteri
- Pergerakan anak lebih nyeri dirasakan oleh ibu.
- Anak mudah diraba dari luar
- Disamping anak  kadang-kadang teraba tumor ialah uterus yang membesar
- Pada foto rotgen terlihat bagian terendah anak, tinggi letaknya dan anak dalam letak paksa
- Kalau persalinan sudah mulai maka pembukaan tetap kecil ± sebesar 1 jari dan kalu kita memasukan jari kedalam cavum uteri, maka ternyata cavum uteri kosong
- Dengan membuat foto rotgen dengan sonde didalm cavum uteri atau dengan Hysterosol pingografi
b. Tanda-tanda bayi didalam rahim
1. Pada waktu meraba anak, uterus berkontraksi
2. Kadang-kadang UG rotunda teraba kiri kanan dari tumor yang mengandung anak.
2.10 Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang dapat dilakukan oleh seorang ibu hamil dan seorang tenaga kesehatan harus melakukan pemeriksaan yakni :
a. Tanggal pemeriksaan?kunjungan antenatal
b. Umur kehamilan
c. Gangguan non fisik
d. BB
e. TD
f. DJJ
g. Letak janin
h. TFU
i. Tanda-tanda bahaya
j. Obat yang diberikan terutama vaksin TT
k. Hasil Lab
l. Nasihat dan konseling
2.11 HE ( pendidikan kesehatan )
a. Makanan ( Diet ) ibu hamil harus lebih diperbanyak dan makan makanan 4 sehat 5 sempurna
b. Merokok : bagi ibu hamil terdapat larangan keras untuk merokok, karena dapat mempengaruhi janin
c. Obat-obatan
Prinsi : jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatab selama kehamilan terutam TM I
d. Lingkungan
Bahaya polusi udara dan makanan
e. Gerakan Badan
Kegunaannya adalah  untuk memperlancar sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik
f. Kerja
Boleh bekerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, serta pemeriksaan kehamilan yang teratur.
g. Bepergian
Ibu hamil sebaiknya tidak terlalu lama dijalankan atau melakukan perjalanan yang melelahkan. Duduk-duduk lama bisa menyebabkan  tromboflebitis dan kaki bengkak.
h. Istirahat dan relaksasi
i. Mandi
j. Coitus
Coitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah ;
1. Sering abortus/prematur
2. Perdarahan pervaginam
3. Pada minggu terakhir kehamilan, coitus harus hati-hati
4. Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang
5. Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus\
k. Kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa bertujuan untuk :
Menghilankan ketidak tahuan
Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
Mendidik cara perawatan bayi
Berdiskusi tentang peristiwa fisiologik
l. Perawatan buah dada
Payudara merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utama bayi, maka dari itu harus dirawat











Selasa, 23 April 2013

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SAKIT KOMPREHENSIF PADA By “ A ” DENGAN VAKUM EKSTRAKSI DIRUMAH SAKIT UMUM

Ekstraksi vakum merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan ekstraksi menggunakan tekanan negatif dengan alat vakum. Teknik melahirkan bayi menggunakan alat vakum yang telah diperkenalkan sejak tahun 1840 oleh Simpson, dan model alat ini terus berubah demi mengurangi resiko pada bayi yang diperkenalkan Malmstrom tahun 1954. Prinsip kerja alat ekstraksi vakum adalah adalah dengan memberikan tekanan negatif sehingga akan membentuk caput dikulit kepala bayi yang berguna sebagai tempat tarikan saat ibu mengejan. Persalinan yang didapat dari WHO kejadian ekstraksi vakum berkisar antara 38% dan pervaginam berkisar 22% pada presentase belakang kepala. Alasan pemilihan alat ekstraksi vakum adalah untuk menghindari tingginya angka operasi SC yang membutuhkan biaya relatif lebih besar dan resiko dari tindakan operasi terhadap ibu dan janin bila dibandingkan dengan tindakan ekstraksi vakum.


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SAKIT KOMPREHENSIF PADA An “ S ” UMUR 5 TAHUN DENGAN TETANUS

1.1 Latar Belakang
Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir maupun anak-anak. Tetanus disebabkan oleh hasil Clostradium Tetani. Data organisasi kesehatan dunia ( WHO ) yang menunjukkan kematian akibat tetanus dinegara berkembang adalah 135 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju.
Tujuan asuhan keperawatan yaitu memberikan asuhan yang memadai pada pasien penderita Tetanus serta mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi seminimal mungkin.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mampu melakukan asuhan Keperawatan yang tepat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan:
1. Pengkajian
2. Identifikasi
  3. Menentukan intervensi dan rasionalnya
4. Melakukan implementasi
5. Mengevaluasi asuhan yang diberikan
1.3 Metode Penulisan
Tekhnik memperoleh data (Studi pustaka, praktek langsung), bimbingan dan  konsultasi.

ASI EKSKLUSIF

Pengertian

        ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI Eksklusif . Pada tahun 2010 WHO menyatakan bahwa ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya bahwa ASI Eksklusif itu cukup 4 bulan sudah tidak berlaku lagi

Bagaimana mencapai ASI Eksklusif
  1. Menyusui dalam 1 jam setelah kelahiran
  2. Meyusui secara eksklusif hanya ASI. Artinya tidak ditambah makanan atau minman lain,bahkan air putih sekalipun
  3. Menyusui kapanpun bayi meminta (on – demand), sesering yang bayi mau,siang dan malam.
  4. Tidak menggunakan botol susu ataupun empeng.
  5. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memeah dengan tangan,disaat tidak bersama anak.
  6. Mengendalikan emosi dan pikira tenang 

          Pemberian makanan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan lebih besar dari berbagai penyakit.hal ini disebabkan karena imun bayi < 6 bln belum sempurna.pemberian MP-ASI dini sam saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman.belum lagi jika tidak disajikan higienis.hasil riset terakhir dari peneliti di indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MP-ASI sebelum ia berumur 6 bulan,lebih bnyak terserang diare,sembelit,batuk,pilek,dan panas di bandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif.belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya. Saat bayi berumur 6 bulan ke atas saluran pencernaannya sudah mulai sempurna dan siap menerima MP-ASI.beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung,pepsin,lipase,enzim 68anting68,dst.baru akan di prouki sempurna pada saat dia berumur 6 bulan. Mengurngi resiko terkena alergi akibat pada makanan.saat bayi berumur lebih 6 bulan,sel-sel disekitar usus belum ada yang masuk dan siap untuk kandungan dari makanan.sehingga dapat menyebabka reaksi  imun dan tejadi alergi. Menunda pemberian MP-ASI hingga 6 bulan melindugi bayi dari obesitas di kemudian hari.proses pemecahan sari-sari makananyang belum sempurna.pada beberapa kasus yang ekstrim ada juga yang perlu tindakan bedahakibat pemberian MP-ASI terlalu dini.dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MP-ASI baru boleh di perkenalkan pada anak setelah ia umur 6 bulan

Minggu, 21 April 2013

ASKEB Kehamilan post mature


Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah besar di Negara berkembang, di Negara miskin sekitar 25 - 50% kematian wanita subur disebabkan hal yang berkaitan dengan assessment safe mother hood tahun 1990 – 1991, suatu hasil kegiatan ini adalah rekomendasi rencana kegiatan 5 tahun dalam bentuk strategi rasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI), sedangkan penyebab tak langsung kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu tua, muda, dan banyak). (Prawihardjo, 2001: 3 - 4).
Kehamilan merupakan peristiwa luhur dan merupakan proses reproduksi yang dialami seseorang, setiap wanita hamil membawa resiko yang bersifat dinamis. Artinya kehamilan normal dapat berubah menjadi resiko tinggi atau sebaliknya. Misalnya seorang ibu hamil normal bisa mengalami kelainan letak pada kehamilan preterm, terutama pada TM II, letak dan presentasi janin belum stabil yang bisa beresiko terhadap ibu dan janinnya sehingga ibu hamil perlu mewaspadai terjadinya resiko dalam kehamilan, baik kehamilan primi atau multi, kehamilan tetap membawa resiko.
Pada multigravida sering umumnya mengalami banyak masalah, karena memiliki pengalaman sebelumnya. Sedangkan pada primigravida sering mengahadapi beberapa masalah yang berkaitan dengan adaptasi kehamilan dimana ibu merasa terganggu, maka diperlukan asuhan antenatal bagi seluruh ibu hamil untuk memonitor dan mendeteksi resiko tinggi kehamilan normal.
Berdasarkan gambaran di atas asuhan antenatal sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu. Yakni, melakukan pencegahan dengan menemukan faktor resiko tinggi ibu hamil melalui pemeriksaan kehamilan secara berkala sesuai dengan program KIA untuk menjamin kualitas atau mutu pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) merupakan bagian terpenting yang secara efektif dapat membantu ibu hamil dalam memecahkan masalah terutama pada multigravida dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan fisiologi.


ASUHAN IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI


Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu (Buku Obstetri Williams) 
Keluhan ibu menurut Prawirohardjo, (2005) adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan. Bila terjadi juga, maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika), kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu atau dipompa, sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI. 
Kepenuhan fisiologis menurut Rustam (1998) adalah sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi bendungan. Pada bendungan, payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dengan alveoli meingkat. Payudara menjadi bengkak, merah dan mengkilap. 


Jumat, 19 April 2013

MAKALAH HEPATITIS DALAM KEHAMILAN (ASKEB PATOLOGI)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Hepatitis bermasalah di Indonesia, pertama oleh karena carrier-nya tergolong banyak, Kedua, imunisasi Hepatitis pada bayi (Universal Immunization) di Indonesia baru dimulai beberapa tahun lampau (1996). Hal ketiga, belum semua orang berisiko tinggi kena Hepatitis patuh meminta vaksinasi. Dengan kondisi seperti itu, berarti masyarakat yang telanjur tertular Hepatitis sudah sekian banyak, dan kian tak terkontrol pula.
Masih banyak masyarakat kita yang belum tahu, bahwa hubungan seks bebas juga bisa menjadi sumber penularan Hepatitis. Sembarang melacur, lalu seorang suami tanpa disadarinya sebab mungkin tidak tahu, menularkan penyakitnya kepada istrinya, lalu kepada anak-anaknya lewat cemaran cairan tubuh antar-anggota keluarga, atau persalinan bayi.
Penyakit ini biasanya jarang terjadi pada wanita hamil. Namun, apabila timbul ikterus (gejala kuning) pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling sering adalah hepatitis virus.
Pada wanita hamil kemungkinan untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama dengan wanita tidak hamil pada usia yang sama. Di negara sedang berkembang, wanita hamil lebih mudah terkena hepatitis virus. Hal ini erat hubungannya dengan keadaan nutrisi dan higiene sanitasi yang kurang baik. Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga trimester kehamilan dengan angka kejadian yang sama. Menurut sebuah penelitian, 9.5 persen hepatitis virus terjadi pada trimester I, 32 persen terjadi pada trimester II, dan 58.5 persen terjadi pada trimester III.
B.    Rumusan masalah
a.    Apa pengertian tentang hepatitis?
b.    Apa etiologi hepatitis?
c.    Apa gejala pada hepatitis?
d.    Apa pengaruh hepatitis virus pada kehamilan dan janin?
e.    Bagaimana pencegahan pada hepatitis?
f.    Apa pengobatan pada hepatitis?
C.    Tujuan
a.    Untuk mengetahui pengertian hepatitis
b.    Untuk mengetahui etiologi hepatitis
c.    Untuk mengetahui gejala hepatitis
d.    Untuk mengetahui pengaruh hepatitis pada kehamilan dan janin
e.    Untuk mengetahui pencegahan hepatitis
f.    Untuk mengetahui pengobatan hepatitis


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. ( Panduan Lengkap Kebidanan & Keperawatan )
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab seperti virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. ( Asuhan Kebidanan IV Patologi Kebidanan )
Hepatitis atau radang hati, satu jenis penyakit hati yang paling sering dijumpai di antara penyakit – panyakit lain yang menyerang hati. Penyakit ini terutama disebabkan oleh virus dan ditandai oleh perubahan warna kulit dan bagian putih mata (sclera) menjadi kekuningan. Warna kuning tersebut timbul karena adanya pengendapan pigmen bilirubin, yang bersal dari cairan empedu. Warna air kencing penderita pun menjadi kuning atau bahkan kecoklatan seperti air teh. (Ensiklopedi)
Hepatitis dikategorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. di Indonesia penderita penyakit hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami banyak golongan hepatitis B dan hepatitis C. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “ hepatitis akut” ,hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “ hepatitis kronik “.
B.    Etiologi
Penyebab hepatitis bermacam-macam. Pada prinsipnya penyebab hepatitis terbagi atas infeksi dan bukan infeksi.
Penyebab-penyebab tersebut antara lain :
a.    Infeksi virus ; hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D,
Hepatitis E, Hepatitis F, hepatitis G.
b.    Non virus ; Komplikasi dari penyakit lain, Alkohol, Obat-obatan kimia atau zat kimia, Penyakit autoimun.
Sedangkan penyakit hepatitis yang ditimbulkannya disebut sesuai dengan nama virusnya. Di antara ketujuh jenis hepatitis tersebut, hepatitis A, B dan C merupakan jenis hepatitis terbanyak yang sering dijumpai. Sedangkan kasus hepatitis F masih jarang ditemukan. Para ahli pun masih memperdebatkan apakah hepatitis F merupakan jenis hepatitis tersendiri atau tidak.
Ikterus merupakan salah satu gajala klinis pada wanita hamil dengan hepatitis, namun adapun ikterus dalam kehamilan sebenarnya disebabkan oleh beberapa keadaan. Ikterus yang disebabkan oleh kehamilan berupa ; perlemakan hati akut, toksemia, dan kolestasis intrhepatik. Sedangkan ikterus yang tejadi bersamaan dengan suatu kehamilan; hepatitis virus, batu empedu, penggunaan obat-obatan hepatotoksik, dan sirosis hepatis. Ikterus dapat timbul pada satu dari 1500  kehamilan, 41% diantaranya adalah hepatitis virus,21% oleh karna kolestatis intahepatik, dan kurang dari 6% oleh karna obtruksi saluran empedu di luar hati.
C.    Gejala
Penyakit hati biasanya jarang terjadi pada wanita hamil, namun apabila timbul ikterus pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling tering adalah hepatitis virus. Penyakit hepatitis biasanya memberikan keluhan mual, muntah, anoreksia, demam ringan, mata kunang. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai ikterus dan hepatomegali, sedangkan splenomegali hanya ditemukan pada 20-25% penderita.
Gejala dan tanda penyakit hepatitis-B adalah sebagai berikut  :
a.    Selera makan hilang
b.    Rasa tidak enak di perut
c.    Mual sampai muntah
d.    Demam tidak tinggi Kadang-kadang disertai nyeri sendi
e.    Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
f.    Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
g.    Kulit seluruh tubuh tampak kuning
h.    Air seni berwarna coklat
D.     Pengaruh hepatitis virus pada kehamilan dan janin
a.    Pengaruh hepatits virus pada kehamilan
Bila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau permulaan trimeseter II maka gejala-gejala nya akan sama dengan gejala hepatitis virus pada wanita tidak hamil. Meskipun gejala-gejala yang timbul relatip lebih ringan dibanding dengan gejala-gejala yang timbul pada trimester III, namun penderita hendaknya tetap dirawat di rumah sakit.
Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III, akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat dan penderita umumnya menunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada fase inilah acute hepatic necrosis sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitas Ibu yang sangat tinggi, dibandingkan dengan penderita tidak hamil. Pada trimester III, adanya defisiensi faktor lipo tropic disertai kebutuhan janin yang meningkat akan nutrisi, menyebabkan penderita mudah jatuh dalam acute hepatic necrosis Tampaknya keadaan gizi ibu hamil sangat menentukan prognose.
Penyelidik lain juga menyimpulkan, bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada kehamilan sangat tergantung dari keadaan gizi Ibu hamil. Gizi buruk khususnya defisiensi protein, ditambah pula meningkatnya kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin,menyebabkan infeksi hepatitis virus pada kehamilan memberi gejala-gejala yang jauh lebih berat.Pengaruh kehamilan terhadap berat ringannya hepatitis virus,telah diselidiki oleh ADAM, yaitu dengan cara mencari hubungan antara perubahan-perubahan koagulasi pada kehamilan dengan beratnya gejala-gejala hepatitis virus. Diketahui bahwa pada wanita hamil, secara fisiologik terjadi perubahan-perubahan dalam proses pembekuan darah, yaitu dengan kenaikan faktor-faktor pembekuan dan penurunan aktivitas fibrinolitik, sehingga pada kehamilan mudah terjadi DIC(Disseminated Intra Vascular Coagulation). Dalam penelitianini terbukti bahwa DIC tidak berperan dalam meningkatkan beratnya hepatitis virus pada kehamilan.Tetapi sebaliknya, bila sudah terjadi gejala-gejala hepatitis virus yang fulminant, barulah DIC mempunyai arti.

b.    Pengaruh hepatitis pada janin
Hepatitis virus pada kehamilan dapat ditularkan kepada janin, baik in utero maupun segera setelah lahir. Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
a.    Melewati placenta
b.    Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
c.    Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya
d.    Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
Baik virus A maupun virus B dapat menembus placenta, sehingga terjadi hepatitis virus in utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin mati pada periode neonatal. Jenis virus yang lebih banyak dilaporkan dapat menembus placenta, ialah virus type B. Beberapa bukti, bahwa virus hepatitis dapat menembus placenta, ialah ditemukannya hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada janin barulahir. Selain itu telah dilakukan pula autopsy pada janin-janin yang mati pada periode neonatal akibat infeksi hepatitis virus. Hasil autopsy menunjukkan adanya perubahan-perubahan pada hepar, mulai dari nekrosis sel-sel hepar sampai suatu bentuk cirrhosis. Perubahan-perubahan yang lanjut pada heparini, hanya mungkin terjadi bila infeksi sudah mulai terjadi sejak janin dalam rahim.
Kelainan yang ditemukan pada hepar janin, lebih banyak terpusat pada lobus kiri. Hal ini membuktikan, bahwa penyebaran virus hepatitis dari Ibu ke janin dapat terjadi secara hematogen.Angka kejadian penularan virus hepatitis dari Ibu ke janin atau bayinya, tergantung dari tenggang waktu antara timbulnya infeksi pada Ibu dengan saat persalinan. Angka tertinggi didapatkan, bila infeksi hepatitis virus terjadi pada kehamilan trimester III. Meskipun pada Ibu-Ibu yang mengalami hepatitis virus pada waktu hamil, tidak memberi gejala-gejala icterus pada bayi-nya yang baru lahir, namun hal ini tidak berarti bahwa bayi yang baru lahir tidak mengandung virus tersebut.Ibu hamil yang menderita hepatitis virus B dengan gejala-gejala klinik yang jelas, akan menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan dengan Ibu-Ibu hamil yang hanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.
Dilaporkan, bahwa Ibu hamil yang mengalami hepatitis virus B, dengan gejala yang jelas, 48% dari bayinya terjangkit hepatitis, sedang pada Ibu-lbu hamil yang hanya sebagai carrier Hepatitis Virus B antigen, hanya 5% dari bayinya mengalami virus B antigenemia. Meskipun hepatitis virus, belum jelas pengaruh nya terhadap kelangsungan kehamilan, namun dilaporkan bahwa kelahiran prematur terjadi pada 66% kehamilan yang disertai hepatitisvirus B. Adanya icterus pada Ibu hamil tidak akan menimbulkan kerena icterus pada janin. Icterus terjadi akibat adanya unconjugated bilirubin yang melewati placenta dari Ibu-Ibu hamil yang mengalami hemolitik jaundice. Bila penularan hepatitis virus pada janin terjadi pada waktu persalinan maka gejala-gejalanya baru akan nampak dua sampai tiga bulan kemudian. Sampai sekarang belum dapat dibuktikan, bahwa hepatitis virus pada Ibu hamil dapat menimbulkan kelainan congenital pada janinnya. Pada pemeriksaan placenta, dari kehamilan yang disertai hepatitis virus, tidak dijumpai perubahan-perubahan yang menyolok, hanya ditemukan bercak-bercak bilirubin. Bila terjadi penularan virus B in utero, maka keadaan ini tidak memberikan kekebalan pada janin dengan kehamilan berikutnya.
E.    Pencegahan
Semua Ibu hamil yang mengalami kontak langsung dengan penderita hepatitis virus A hendaknya diberi immuno globulinsejumlah 0,1 cc/kg. berat badan. Gamma globulin ternyatatidak efektif untuk mencegah hepatitis virus B. Gizi Ibu hamil hendaknya dipertahankan seoptimal mungkin, karena gizi yang buruk mempermudah penularan hepatitis virus. Untuk kehamilan berikutnya hendaknya diberi jarak sekurang-kurangnya enam bulan setelah persalinan, dengan syarat setelah 6 bulan tersebut semua gejala dan pemeriksaan laborato-rium telah kembali normal. Setelah persalinan, pada penderita hendaknya tetap dilakukan pemeriksaan laboratorium dalam waktu dua bulan, empat bulan dan enam bulan kemudian.
F.    Pengobatan
Pengobatan infeksi hepatitis virus pada kehamilan tidak berbeda dengan wanita tidak hamil. Penderita harus tirah baring di rumah sakit sampai gejala icterus hilang dan bilirubin dalam serum menjadi normal. Makanan diberikan dengan sedikit mengandung lemak tetapitinggi protein dan karbohydrat. Pemakaian obat-obatan hepatotoxic hendaknya dihindari.Kortison baru diberikan bila terjadi penyulit. Perlu diingatpada hepatitis virus yang aktip dan cukup berat, mempunyai risiko untuk terjadi perdarahan post-partum, karena menurun-nya kadar vitamin K. Janin baru lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan dilakukan pemeriksaan trans aminase serum dan pemeriksaan hepatitis virus anti gen secara periodik. Janin baru lahir tidak perlu diberi pengobatan khusus bila tidak mengalami penyulit-penyulit lain.


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
a.    Bahwa penyebaran penyakit infeksi dalam kehamilan telah sangat menghawatirkan dan perlu penanganan yang serius
b.    Penyakit infeksi dalam kehamilan sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang dan kondisi kesehatan reproduksi
c.    Penanggulangan Penyakit infeksi dalam kehamilan dapat lebih efektif dengan dilakukannya upaya pencegahan dengan pemeriksaan khusus sedini mungkin sebelum terlambat.
d.    Hepatitis dapat disebabkan oleh kondisi non-infeksi seperti obat-obatan, alkohol, dan penyakit autoimun, atau oleh adanya infeksi seperti hepatitis virus.
e.    Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
a)    Melewati placenta
b)    Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
c)    Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya
d)    Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi. Adanya kebocoran plasenta yang menyebabkan tercampurnya darah ibu dengan darah fetus.
e)    Tertelannya cairan amnion yang terinfeksi.
f)    Adanya abrasi pada kulit selama persalinan yang menjadi tempat masuknya virus.
g)    Tertelannya darah selama persalinan.
h)    Penularan melalui selaput lendir.

f.    Gejala penyakit hepatitis seperti keluhan demam, anoreksia, nyeri otot, gejala-gejala mirip flu (flu-like syndrome), mual atau muntah, serta nyeri perut, yang kemudian akan diikuti mata atau kulit berwarna kuning, serta buang air kecil akan berwarna kecoklatan.


g.    Penderita hepatitis virus A hendaknya diberi immuno globulinsejumlah 0,1 cc/kg. berat badan. Gamma globulin ternyata tidak efektif untuk mencegah hepatitis virus B. Terhadap bayi baru lahir dari ibu penderita hepatitis virus B, imunisasi pasif dengan menggunakan Immunoglobulin Hepatitis B (HBIG) diberikan untuk mendapatkan antibodi secepat nya guna memerangi virus hepatitis B yang masuk; selanjutnya disusul dengan imunisasi aktif dengan memakai vaksin.

B.    Saran
a.    Agar penyakit Penyakit infeksi dalam kehamilan dapat dicegah hendaknya ditingkatkan upaya konseling melalui program KIE kepada masyarakat luas khususnya mereka yang mempunyai risiko tinggi. Sehingga masyarakat menyadari bahaya yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.
b.    Hendaknya kita menjaga agar diri kita bisa terbebas dari penyakit ini, serta petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan dengan penekanan pada aspek perubahan perilaku.


DAFTAR PUSTAKA
M. Mudzakir, Masruroh. 2009. Panduan Lengkap Kebidanan & Keperawatan. Merkid Press. Yogyakarta
Rukiyah, Ai Yeyeh, Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV ( Patologi Kebidanan). Trans Info Media.  Jakarta
Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi. EGC. Jakarta

FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL


Format Pengkajian ibu hamil
Hari / tanggal pengkajian    :  ........................................
Waktu pengkajian    :  .........................................

A.DATA SUBJEKTIF
a.Identitas     Istri    Suami
Nama  :....
Usia :..
Agama :..
Suku bangsa :..
Pendidikan :..
Pekerjaan :..
Alamat     :..

b.Riwayat Kehamilan Sekarang
1.  HPHT                          :  ...................................................................
2.    Tafsiran  Persalinan                      :  ...................................................................
3.  Gerakan janin                      :   ..................................................................
4.  Keluhan Umum                      :   ..................................................................
5.  Tanda – tanda bahaya atau penyulit     :   ..................................................................
6.  Obat – obat yang dikonsumsi                  :  ...................................................................
7.  Kekhawatiran – kekhawatiran khusus  :   ...................................................................
c.Riwayat kehamilan yang lalu
Hamil
ke    tahun    Kehamilan    Persalinan    Nifas    Keadaan  anak
        Usia krhamilan    Penyulit    Jenis Persalinan    Penolong    Penyulit    Penyulit    Jenis Kelamin    BB
lahir
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   

d.Riwayat  Penyakit
1.  Mqsalah  Cardiovaskuler    :  ......................................................................................
2.  Hipertensi            :  ......................................................................................
3.  Diabetes            :  ......................................................................................
4.  Malaria            :  ......................................................................................
5.  Penyakit kelamin HIV/AIDS    :  ......................................................................................
6.  Penyakit  ginjal        :  ......................................................................................
7.  Penyakit  Ashma        :  ......................................................................................
8.  Lainya            :  ......................................................................................
9.  Imunisasi TT        :  ......................................................................................
e.Riwayat KB
1.  Alat kontrasepsi yang pernah digunakan   :  .....................................................................
2.  Lamanya             :  ....................................................................................
3.  Keluhan             :  ....................................................................................
4.  Alasan berhenti         :  ............................................................................... .............
5.  Rencana KB selanjutnya     :  ................................................................................ ............
f.Riwayat BiopsikoSosial Ekonomi
1. Status perkawinan
- Lama menikah        :  ................................................................................ ............
- Usia saat menikah                   :  ................................................................................ ............
- Pernikahan ke
2. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
- Respon ibu        :  ............................................................................. ...............
- Respon suami        :  ............................................................................... .............
3. Dukungan Keluarga    :  .............................................................................. ..............
4. Pengambilan keputusan dalam keluarga    :  ....................................................... .............
5. Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan : 
-     Sebelum hamil   
Pola makan                       :  ................................................................................. ............
Menu            :  ................................................................................. ............
Minum            :  .............................................................................................
-    Selama hamil       
Pola makan            :  ..............................................................................................
Menu            :  ..............................................................................................
Minum            :  ..............................................................................................
6. Kebiasaan hidup sehat
a).Eliminasi
-    Sebelum hami
BAK........x/hr.   Keluhan :  .......................................................................................
BAB ...... x/hr.   Keluhan :  .......................................................................................
-    Selama   hamil
BAK........x/hr.   Keluhan :  .......................................................................................
BAB ...... x/hr.   Keluhan :  .......................................................................................
b).Kegiatan sexual     :...........  Keluhan : ..................................................................
c).Istirahat             :................................................................................................
d).Personal Hygiene        :..................................................................................................
e).Merokok            :....................................... ............ ............ ............ ..................
f).Minum minuman keras    :....................................... ............ ............ ............ .................
g).Mengkonsumsi obat terlarang :............................. ............ ............ ............ ...............
7. Beban Kerja sehari-hari    :....................................... ............ ............ ............ ..................
  Pekerjaan sehari hari        :....................................... ............ ............ ............ ..................
8. Tempat dan petugas kesehatan  yang diinginkan untuk membantu persalinan
Tempat bersalin yang diinginkan :............................ ............ ............ ............ ............ ..
Penolong            :............................. ............ ............ ............ ................

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan umum        :............................... ............ ............ ............ ............
b.Berat  badan sebelum hamil    :................................ ............ ............ ............ ............
c.Penambahan BB selama hamil :................................ ............ ............ ............ .............
d. Tinggi Badan        :................................. ............ ............ ............ ............
e. IMT            :................................. ............ ............ ............ ............
f. Tanda – tanda vital        :................................. ............ ............ ............ ............
g. Kepala dan  leher        :................................. ............ ............ ............ ............
   - Muka        :  Ada / tidak Oedema pada wajah.
- Mata        :  Conjunctiva pucat / tidak,gigi berlubang / tidak.
- Mulut        :  Rahang pucat/tidak pucat.
- Leher        :   Ada/tidak pembesaran kelenjar tiroid atau limfe.
h. Payudara    :  Bentuk    :  simetris / tidak.
Puting susu    :  menonjol atau tidak.
Colostrum    :  ada / tidak.
Massa/benjolan  : ada/tidak.
Nyeri tekan    :  ada/tidak.
Retraksi    : ada/tidak.
i. Abdomen    :  ada luka bekas operasi atau tidak.
Leopold I        : ......................................................... ............ ............ ............
Leopold II        :.......................................................... ............ ............ ............
Leopold III        :.......................................................... ............ ............ ............
Leopold IV        :.......................................................... ............ ............ ............
Penurunan kepala     : ...................................................... ............ .......................
TFU            :..................................... cm.
BJA            :................. x/menit.
His            : Ada / tidak.
Ring bandle        : ada / tidak.
j. Ekstremitas        :
Tangan            : Oedema /tidak
: Pucat /tidak.
Kaki            : Oedema atau tidak.
: Varices atau tidak.
: Refleks patela ada/tidak.
k.Genitalia    : Varices     : ada/tidak
Luka         : ada/tidak.
Cairan        : ada/tidak.warna:..... ,   Bau :......... ......
Pembesaran kelenjar bartholini:  ada/tidak.
Pengeluaran kelenjar scen : ada / tidak.
2.Pemeriksaan Penunjang      :
- ......................... ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............
- .......................... ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............

C.  ASSASMENT
......................................................................................................................................

D.  PLANNING
1. ......................................................................................................................................
2. .......................................................................................................................................
3. ......................................................................................................................................
4. ......................................................................................................................................
5. .......................................................................................................................................
6. ......................................................................................................................................
7. ......................................................................................................................................

Pentingnya Kesehatan Anak


Pentingnya Kesehatan Anak

  • Kesehatan semasa kecil menentukan kesehatan waktu dewasa, berarti mempersiapkan generasi sehat. 
  • Membina kesehatan anak dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, ayah, ibu, saudara. 
  • Anak harus belajar menjaga kesehatannya seperti : memotong kuku, menggosok gigi, mandi dengan sabun, mencuci rambut, mencuci tangan, mengenakan pakaian sendiri.

Pertumbuhan bayi dan anak balita

  • Anak sehat bertambah umur, bertambah berat. 
  • Cara mudah untuk mengetahui pertumbuhan anak dengan menimbang setiap bulan.
  • Gangguan Gizi dan Gangguan kesehatan pada anak 
  • Ancaman terhadap kesehatan anak datang dari gangguan gizi anak dan penyakit anak.
  • Kelainan gizi terjadi karena rendahnya mutu dan jumlah makanan serta gangguan penyerapan makanan anak.

Penyakit-Penyakit Kurang Gizi

  • Kurang Energi Protein (KEP)
  • Kekurangan vitamin A
  • Kurang darah
  • Kekurangan Yodium


Kamis, 18 April 2013

PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI




 PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI


  1. Perawatan Mata Kedua mata di bersihkan dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air matang.    Jangan lupa perhatikan di kedua mata adik bayi yang baru lahir, apakah ada tanda-tanda infeksi mata. Mata yang terinfeksi akan banyak kotoran, putih mata biasanya merah dan kelopak mata membengkak. Apabila ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan terdekat.
  2. Perawatan Wajah. Agar bayi terhindar dari infeksi kulit maka kulit wajahpun harus dijaga kebersihannya dengan cara kulit wajah di seka dengan air matang.
  3.  Perawatan Mulut. Bila pada mulut, bibir, atau lidah bayi tampak seperti bekas susu yang tebal dan sulit dibersihkan, maka bayi tersebut kena jamur mulut. Apabila ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan terdekat.
  4. Perawatan kulit Bayi. Pada lipatan-lipatan kulit harus senantiasa di jaga agar senantiasa kering, kulit yang lemab mudah terkena infeksi. Apabila bayi BAK atau BAB bersihkan dengan air hangat, kemudian dilap sampe kering dengan kain yang halus.
  5.  Perawatan Tali Pusat Bungkus tali pusat dengan kasa steril hingga membungkus pangkal dan tali pusat, gantilah kasa 2x sehari sehabis mandi dan jika basah oleh air kencing, tali pusat harus senantiasa kering dan tidak berbahu, Apabila tali pusat terinfeksi akan basah berbau dan merah meradang, bayi akan menangis bila tali pusatnya tersentuh, Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menghindarkan bayi dari penyakit tetanus dan radang selaput otak. Tali pusat yang sehat akan terlepas / puput setelah bayi berumur 6-7 hari.
  6.  Pemakaian Popok. Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan. Perawatan ini dilakukan untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.
  7.  Memandikan Bayi. Mandikan bayi di ruangan yang cukup hangat dan tak banyak angin. Mandikan bayi 2x sehari dengan mengunakan air bersih dan sabun bayi. Sabun mandi orang
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...